WHO Putus Asa Lacak 'Pasien Nol', Pembawa Pertama Virus COVID-19
Sabtu, 16 Januari 2021 - 15:37 WIB
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan identitas pembawa pertama virus COVID-19 , yang disebut sebagai 'pasien nol', kemungkinan selamanya akan menjadi misteri. Hal itu diungkapkan saat menyerukan semua negara untuk meningkatkan kerja sama dan berbagi informasi dalam upaya untuk mengalahkan penyakit tersebut.
“Kita perlu sangat berhati-hati dengan penggunaan frase 'pasien nol' yang diindikasikan banyak orang sebagai kasus awal pertama. Kita mungkin tidak pernah menemukan siapa pasien nol itu," kata kepala teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, pada konferensi pers seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (16/1/2021).
Ia merujuk pada misi pencarian fakta organisasi itu yang tiba di Wuhan, China, yang secara luas dianggap sebagai hotspot asli dari pandemi global, pada hari Kamis.
Sementara China sebagian besar berhasil dalam upayanya untuk menahan penyebaran virus dengan penguncian selama dua bulan yang diberlakukan di Wuhan pada awal pandemi, baru-baru ini negara itu justru melihat peningkatan dalam kasus baru.
China melaporkan 130 kasis infeksi baru pada hari Jumat kemarin. Namun, bagaimanapun, jumlah ini jauh dari angka yang terlihat di Amerika atau Eropa.
Lonjakan kasus global diyakini didorong oleh mutan baru dari virus Corona yang bisa dibilang jauh lebih menular.
“Kita perlu sangat berhati-hati dengan penggunaan frase 'pasien nol' yang diindikasikan banyak orang sebagai kasus awal pertama. Kita mungkin tidak pernah menemukan siapa pasien nol itu," kata kepala teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, pada konferensi pers seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (16/1/2021).
Ia merujuk pada misi pencarian fakta organisasi itu yang tiba di Wuhan, China, yang secara luas dianggap sebagai hotspot asli dari pandemi global, pada hari Kamis.
Sementara China sebagian besar berhasil dalam upayanya untuk menahan penyebaran virus dengan penguncian selama dua bulan yang diberlakukan di Wuhan pada awal pandemi, baru-baru ini negara itu justru melihat peningkatan dalam kasus baru.
China melaporkan 130 kasis infeksi baru pada hari Jumat kemarin. Namun, bagaimanapun, jumlah ini jauh dari angka yang terlihat di Amerika atau Eropa.
Lonjakan kasus global diyakini didorong oleh mutan baru dari virus Corona yang bisa dibilang jauh lebih menular.
Lihat Juga :
tulis komentar anda