Remaja Inggris Meninggal karena Penyakit Mirip Kawasaki yang Terkait Covid-19
Kamis, 14 Mei 2020 - 09:22 WIB
LONDON - Seorang remaja 14 tahun di Inggris telah meninggal karena penyakit mirip Kawasaki. Namun, penyebab kematiannya dikaitkan dengan virus corona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19 .
Remaja laki-kaki itu adalah bagian dari kelompok delapan kasus yang dirawat di Evelina London Children's Hospital selama 10 hari pada bulan April. Demikian laporan dari tim medis rumah sakit yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet.
Menurut tim medis, remaja 14 tahun itu menghabiskan enam hari dalam perawatan intensif di Evelina dan dinyatakan positif Covid-19 setelah kematiannya.
Direktur rumah sakit di London tersebut, Sara Hanna, mencatat sekitar 50 anak dengan menderita penyakit tersebut. Dari jumlah itu, sekitar separuhnya telah dipulangkan. (Baca: Bukan Gertak Sambal, China Realisasikan Ancamannya pada Australia )
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bulan lalu bahwa para ahli sedang menyelidiki sindrom baru pada anak-anak "dengan sangat mendesak", tetapi dia menekankan hal itu jarang terjadi.
Kondisi yang diderita remaja itu mirip dengan penyakit Kawasaki, yang terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun, dengan berbagai gejala termasuk suhu tinggi, ruam, pembengkakan dan respons shock-style yang beracun.
Hanna, yang merupakan konsultan dalam perawatan intensif anak-anak, mengatakan mereka yang menderita penyakit itu memiliki waktu tinggal lama di rumah sakit, dengan beberapa di antaranya dirawat hingga tiga minggu.
"Mayoritas berada dalam ketergantungan tinggi, jadi bukan tingkat perawatan intensif tertinggi," katanya kepada kantor berita PA,Kamis (14/5/2020). (Baca juga: WHO: Seperti HIV, Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Hilang )
"Kami memiliki beberapa anak dalam perawatan intensif tetapi mereka saat ini tidak memerlukan tingkat dukungan tertinggi, yang baik karena beberapa anak yang kami miliki sebelum ini jauh lebih sakit," paparnya.
Anak terkecil dalam kelompok kasus adalah anak usia empat tahun. Dua dari anak-anak dalam kelompok itu, termasuk anak lelaki yang meninggal, mengalami obesitas.
Remaja laki-kaki itu adalah bagian dari kelompok delapan kasus yang dirawat di Evelina London Children's Hospital selama 10 hari pada bulan April. Demikian laporan dari tim medis rumah sakit yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet.
Menurut tim medis, remaja 14 tahun itu menghabiskan enam hari dalam perawatan intensif di Evelina dan dinyatakan positif Covid-19 setelah kematiannya.
Direktur rumah sakit di London tersebut, Sara Hanna, mencatat sekitar 50 anak dengan menderita penyakit tersebut. Dari jumlah itu, sekitar separuhnya telah dipulangkan. (Baca: Bukan Gertak Sambal, China Realisasikan Ancamannya pada Australia )
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bulan lalu bahwa para ahli sedang menyelidiki sindrom baru pada anak-anak "dengan sangat mendesak", tetapi dia menekankan hal itu jarang terjadi.
Kondisi yang diderita remaja itu mirip dengan penyakit Kawasaki, yang terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun, dengan berbagai gejala termasuk suhu tinggi, ruam, pembengkakan dan respons shock-style yang beracun.
Hanna, yang merupakan konsultan dalam perawatan intensif anak-anak, mengatakan mereka yang menderita penyakit itu memiliki waktu tinggal lama di rumah sakit, dengan beberapa di antaranya dirawat hingga tiga minggu.
"Mayoritas berada dalam ketergantungan tinggi, jadi bukan tingkat perawatan intensif tertinggi," katanya kepada kantor berita PA,Kamis (14/5/2020). (Baca juga: WHO: Seperti HIV, Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Hilang )
"Kami memiliki beberapa anak dalam perawatan intensif tetapi mereka saat ini tidak memerlukan tingkat dukungan tertinggi, yang baik karena beberapa anak yang kami miliki sebelum ini jauh lebih sakit," paparnya.
Anak terkecil dalam kelompok kasus adalah anak usia empat tahun. Dua dari anak-anak dalam kelompok itu, termasuk anak lelaki yang meninggal, mengalami obesitas.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda