Rusia Akan Uji Coba Vaksin Kombinasi AstraZeneca-Sputnik V

Selasa, 22 Desember 2020 - 22:01 WIB
Rusia akan menguji coba vaksin kombinasi AstraZeneca-Sputnik V. Foto/Kolase/Sindonews
MOSKOW - Pengembang vaksin virus Corona Sputnik V Rusia mengumumkan penandatanganan perjanjian dengan AstraZeneca untuk menguji kombinasi suntikan vaksin COVID-19 dari pembuat obat Inggris dan komponen vaksin yang dibuat di Moskow.

Pengembang Sputnik V mengusulkan pendekatan ke AstraZeneca bulan lalu, menyarankan pendekatan itu dapat meningkatkan efektivitas vaksin asal Inggris tersebut. Pihak perusahaan mengumumkan pada 11 Desember sebuah studi untuk menguji kombinasi tersebut, dan pada hari Senin menandatangani nota kerja sama dengan fasilitas penelitian medis yang berbasis di Moskow, Institut Gamaleya, Dana Investasi Langsung Rusia dan pembuat obat Rusia R-Pharm.

AstraZeneca mengembangkan vaksinnya dengan Universitas Oxford. Sedangkan Institut Gamaleya mengembangkan Sputnik V, dan Dana Investasi Langsung Rusia mendanai proyek tersebut.



Berbicara di telekonferensi yang menandai penandatanganan memorandum, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji kerja sama antara AstraZeneca dan ilmuwan Rusia.

"Hal itu akan memungkinkan untuk mencapai terobosan saat mengerjakan vaksin dan sejumlah obat penting lainnya,” kata Putin seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (22/12/2020).

Menurut Kepala Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriev, uji coba diharapkan akan dimulai dalam waktu terdekat.

Rusia telah banyak dikritik karena memberikan persetujuan regulasi Sputnik V pada Agustus lalu setelah vaksin itu hanya diuji pada beberapa lusin orang. Bulan ini, otoritas Rusia memulai vaksinasi massal dengan Sputnik V, meskipun masih menjalani studi lanjutan pada puluhan ribu orang yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.(Baca juga: Ilmuwan Akan Campur Vaksin AstraZeneca dengan Sputnik V Rusia )

Pengembang vaksin mengatakan data penelitian menunjukkan vaksin itu 91% efektif, kesimpulan berdasarkan 78 infeksi di antara hampir 23.000 peserta.

Angka itu jauh lebih sedikit daripada yang dikumpulkan pembuat obat Barat selama pengujian akhir sebelum menganalisis kemanjuran kandidat mereka, dan demografi penting serta detail lain dari penelitian tersebut belum dirilis.

Hasil studi terbaru tentang vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan sekitar 70% efektif. Pejabat kesehatan di seluruh dunia berharap untuk mengandalkan vaksin Inggris karena biayanya yang relatif rendah, ketersediaan dan kemudahan penggunaan. Namun, masih ada pertanyaan tentang seberapa baik virus itu dapat membantu melindungi mereka yang berusia di atas 55 tahun, perhatian utama mengingat orang yang lebih tua lebih rentan terhadap COVID-19.(Baca juga: Relawan Tes Vaksin Covid-19 AstraZeneca Meninggal Dunia di Brasil )
(ber)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More