Berbeda dengan Pompeo, Trump Tuding China Dalang Serangan Siber AS
Minggu, 20 Desember 2020 - 11:21 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan pandangan yang berbeda dengan Menteri Luar Negeri(Menlu) Mike Pompeo terkait dengan serangan siber yang melanda negara itu. Menurut Trump, China adalah pelaku serangan siber terburuk dalam sejarah AS itu.
"Serangan siber jauh lebih hebat di berita bohong media daripada kenyataannya," cuit Trump, menambahkan bahwa semuanya terkendali dengan baik.
“Rusia, Rusia, Rusia adalah nyanyian prioritas ketika sesuatu terjadi karena Lamestream, untuk sebagian besar alasan keuangan, ketakutan untuk membahas kemungkinan bahwa itu mungkin China (mungkin!),” kata Trump seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (20/12/2020).
Selain mengecam media "Lamestream" karena menyalahkan Rusia, Trump juga menyarankan bahwa mungkin ada pukulan di mesin pemungutan suara selama pemilu. Trump kerap menyitir serangkaian "gangguan" komputer yang tidak dapat dijelaskan sebagai bukti bahwa seseorang ikut campur untuk menggagalkan kemenangannya di lima negara bagian utama dalam pemilihan presiden (pilpres) lalu.
Serangan siber yang dimaksud oleh Trump adalah operasi peretasan yang menargetkan SolarWinds Orion Platform, alat pemantauan jaringan yang digunakan oleh hampir setiap perusahaan Fortune 500 dan beberapa lembaga pemerintah AS, di antaranya Departemen Luar Negeri, NASA, dan Pentagon. Peretasan itu terungkap awal bulan ini, dan disematkan kepada Rusia tanpa bukti oleh Washington Post, mengutip sumber anonim.(Baca juga: Peretas Rusia Diduga Mata-matai Email Departemen Keuangan AS )
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyalahkan Rusia atas apa yang digambarkannya sebagai serangan spionase dunia maya terburuk yang pernah ada pada pemerintah AS.
"Kami dapat mengatakan dengan cukup jelas bahwa Rusia yang terlibat dalam kegiatan ini," ujar Pompeo dalam sebuah wawancara di radio.
Sementara itu penyelidikan terhadap serangan siber tersebut sedang berlangsung, dan hasil akhirnya mungkin akan tetap dirahasiakan.
Moskow sendiri telah membantah terlibat dalam serangan dunia maya yang menyasar sejumlah kementerian dan badan federal AS tersebut.(Baca juga: Rusia Tegaskan Tidak Terkait Aksi Peretasan di Kementerian Keuangan AS )
"Serangan siber jauh lebih hebat di berita bohong media daripada kenyataannya," cuit Trump, menambahkan bahwa semuanya terkendali dengan baik.
“Rusia, Rusia, Rusia adalah nyanyian prioritas ketika sesuatu terjadi karena Lamestream, untuk sebagian besar alasan keuangan, ketakutan untuk membahas kemungkinan bahwa itu mungkin China (mungkin!),” kata Trump seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (20/12/2020).
Selain mengecam media "Lamestream" karena menyalahkan Rusia, Trump juga menyarankan bahwa mungkin ada pukulan di mesin pemungutan suara selama pemilu. Trump kerap menyitir serangkaian "gangguan" komputer yang tidak dapat dijelaskan sebagai bukti bahwa seseorang ikut campur untuk menggagalkan kemenangannya di lima negara bagian utama dalam pemilihan presiden (pilpres) lalu.
Serangan siber yang dimaksud oleh Trump adalah operasi peretasan yang menargetkan SolarWinds Orion Platform, alat pemantauan jaringan yang digunakan oleh hampir setiap perusahaan Fortune 500 dan beberapa lembaga pemerintah AS, di antaranya Departemen Luar Negeri, NASA, dan Pentagon. Peretasan itu terungkap awal bulan ini, dan disematkan kepada Rusia tanpa bukti oleh Washington Post, mengutip sumber anonim.(Baca juga: Peretas Rusia Diduga Mata-matai Email Departemen Keuangan AS )
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyalahkan Rusia atas apa yang digambarkannya sebagai serangan spionase dunia maya terburuk yang pernah ada pada pemerintah AS.
"Kami dapat mengatakan dengan cukup jelas bahwa Rusia yang terlibat dalam kegiatan ini," ujar Pompeo dalam sebuah wawancara di radio.
Sementara itu penyelidikan terhadap serangan siber tersebut sedang berlangsung, dan hasil akhirnya mungkin akan tetap dirahasiakan.
Moskow sendiri telah membantah terlibat dalam serangan dunia maya yang menyasar sejumlah kementerian dan badan federal AS tersebut.(Baca juga: Rusia Tegaskan Tidak Terkait Aksi Peretasan di Kementerian Keuangan AS )
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda