Raja Thailand Diduga Memerintah Negaranya dari Resor Jerman dengan Para Selir

Jum'at, 18 Desember 2020 - 01:20 WIB
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (Rama X) dan Ratu Suthida menemui massa pendukung kerajaan di Grand Palace, Bangkok, akhir November 2020. Foto/REUTERS/Athit Perawongmetha
BERLIN - Raja miliarder eksentrik Thailand , salah satu orang terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan USD40 miliar, telah dituduh melanggar hukum internasional karena memerintah negaranya dari resor ski mewah di Jerman. Dia dilaporkan mengawasi pandemi virus corona di negaranya dengan rombongan selir.

Thailand bersikeras Raja Rama X , atau dikenal sebagai Maha Vajiralongkorn , mengunjungi Jerman secara pribadi. Tetapi WDR, lembaga penyiaran publik Jerman, dan surat kabar Suddeutsche Zeitung telah menerbitkan bukti bahwa dia menggunakan Jerman sebagai basis untuk menjalankan urusan negara. (Baca: Foto-foto Intim Selir Raja Thailand Sineenat Wongvajirpakdi Bocor )

Menurut laporan investigasi The Times of London, selama 18 bulan terakhir, dia telah mengirim hampir 100 surat kepada kepala negara, kebanyakan dari mereka berasal dari retret Bavaria.

Dia diduga memberi selamat kepada presiden Yunani atas pengangkatannya, menunjuk beberapa jenderal baru, dan melarang saudara perempuannya mencalonkan diri dalam pemilihan umum Thailand—semuanya dari kenyamanan resor mewah.



Dia bahkan dilaporkan mengeluarkan perintah untuk mengeksekusi seorang penjahat selama dia tinggal di resor ski mewah di Jerman.

Kedutaan Thailand di Berlin belum menanggapi tuduhan tersebut. (Baca: Hidup Enak Raja Thailand: Nikah 4 Kali, 20 Selir, Harta Rp490 Triliun )

Perpanjangan masa tinggal raja di Jerman saat menjalankan urusan kenegaraan dapat melanggar prinsip kedaulatan teritorial. Para kritikus dilaporkan mendesak pemerintah Jerman untuk menyatakan dia persona non grata di Jerman dan menghantamnya dengan tagihan pajak warisan €3 miliar (USD3,6 miliar).

Thailand kemungkinan akan berpendapat bahwa kepala pemerintahan lain telah mengatur urusan negara mereka selama perjalanan ke luar negeri, tetapi masa tinggal raja yang diperpanjang akan menguatkan kritik yang mengatakan bahwa pemerintahan dari Jerman melanggar hak Jerman sebagai negara yang berdaulat.

Tempat tinggal efektif Vajiralongkorn di Jerman terungkap pada awal pandemi, ketika hotel-hotel Jerman diperintahkan untuk ditutup oleh pemerintah. Grand Hotel Sonnenbichl, di resor Alpen di Garmisch-Partenkirchen, berhasil mengajukan banding atas keputusan tersebut, dengan alasan bahwa itu harus diizinkan untuk terus menjadi tuan rumah raja.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More