Lavrov: Kehadiran Militer AS di Suriah Persulit Upaya Rekonsiliasi
Minggu, 06 Desember 2020 - 00:42 WIB
MOSKOW - Kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di Suriah, yang datang tanpa izin Damaskus, menghalangi upaya rekonsiliasi. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov saat berbicara di Dialog Mediterania Roma 2020.
"Tugas untuk menyediakan kondisi kehidupan yang layak bagi jutaan warga Suriah, yang selamat dari perang yang menghancurkan itu, semakin dikedepankan. Hal itu membutuhkan partisipasi seluruh komunitas dunia," kata Lavrov, seperti dilansir Tass pada Minggu (6/12/20202). ( )
"Ini melibatkan penolakan campur tangan eksternal, menghormati prinsip-prinsip Piagam PBB, kedaulatan dan integritas wilayah, dan mengandalkan dialog nasional yang inklusif di setiap negara, di mana perselisihan dapat terlihat. Rusia berpegang teguh pada garis ini dalam semua situasi di kawasan, termasuk di Suriah," tukasnya.
"Tugas untuk menyediakan kondisi kehidupan yang layak bagi jutaan warga Suriah, yang selamat dari perang yang menghancurkan itu, semakin dikedepankan. Hal itu membutuhkan partisipasi seluruh komunitas dunia," kata Lavrov, seperti dilansir Tass pada Minggu (6/12/20202). ( )
"Ini melibatkan penolakan campur tangan eksternal, menghormati prinsip-prinsip Piagam PBB, kedaulatan dan integritas wilayah, dan mengandalkan dialog nasional yang inklusif di setiap negara, di mana perselisihan dapat terlihat. Rusia berpegang teguh pada garis ini dalam semua situasi di kawasan, termasuk di Suriah," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda