Lebih dari 900 Pejuang Suriah Pulang dari Nagorno Karabakh
Kamis, 03 Desember 2020 - 01:27 WIB
DAMASKUS - Lebih dari 900 pejuang Suriah pro- Turki telah kembali ke negara itu setelah berakhirnya pertempuran di daerah sengketa Nagorno-Karabakh . Hal itu diungkapkan pengawas perang Suriah yang berbasis di Inggris.
Gencatan senjata tanggal 9 November mengakhiri lebih dari sebulan pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia atas daerah kantong etnis Armenia yang memisahkan diri dari kendali Baku dalam perang tahun 1990-an.
Turki telah dituduh mengirim ratusan tentara bayaran Suriah untuk berperang bersama pasukan Azerbaijan dalam konflik tersebut, meskipun Ankara membantahnya.
Menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), lebih dari 2.580 pejuang Suriah telah dikirim ke Baku secara total, 293 di antaranya telah tewas.
"Lebih dari 900 pejuang dari faksi pro-Ankara telah kembali ke Suriah dalam beberapa gelombang, yang terakhir pada 27 November," kata kepala SOHR, Rami Abdel Rahman, seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (3/12/2020).
Pejuang lainnya diharapkan pulang dalam beberapa hari mendatang.(Baca juga: Turki Kirim Tentara ke Nagorno-Karabakh )
"Pejuang yang kembali kembali ke bagian utara Suriah yang dilanda perang di bawah kendali pemberontak pro-Turki, termasuk Afrin, Jarabulus dan Al-Bab," ungkap Abdel Rahman.
Prancis pada pertengahan November lalu meminta Rusia, yang menjadi perantara kesepakatan gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan, untuk menjernihkan "ambiguitas", termasuk mengenai kembalinya pejuang asing.
Sumber diplomatik Prancis, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, pada saat itu menyebut kepergian pejuang asing yang dikerahkan dalam konflik itu sebagai elemen fundamental untuk stabilitas di kawasan tersebut.(Baca juga: Pemerintah Prancis Emoh Akui Kemerdekaan Nagorno Karabakh )
Gencatan senjata tanggal 9 November mengakhiri lebih dari sebulan pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia atas daerah kantong etnis Armenia yang memisahkan diri dari kendali Baku dalam perang tahun 1990-an.
Turki telah dituduh mengirim ratusan tentara bayaran Suriah untuk berperang bersama pasukan Azerbaijan dalam konflik tersebut, meskipun Ankara membantahnya.
Menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), lebih dari 2.580 pejuang Suriah telah dikirim ke Baku secara total, 293 di antaranya telah tewas.
"Lebih dari 900 pejuang dari faksi pro-Ankara telah kembali ke Suriah dalam beberapa gelombang, yang terakhir pada 27 November," kata kepala SOHR, Rami Abdel Rahman, seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (3/12/2020).
Pejuang lainnya diharapkan pulang dalam beberapa hari mendatang.(Baca juga: Turki Kirim Tentara ke Nagorno-Karabakh )
"Pejuang yang kembali kembali ke bagian utara Suriah yang dilanda perang di bawah kendali pemberontak pro-Turki, termasuk Afrin, Jarabulus dan Al-Bab," ungkap Abdel Rahman.
Prancis pada pertengahan November lalu meminta Rusia, yang menjadi perantara kesepakatan gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan, untuk menjernihkan "ambiguitas", termasuk mengenai kembalinya pejuang asing.
Sumber diplomatik Prancis, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, pada saat itu menyebut kepergian pejuang asing yang dikerahkan dalam konflik itu sebagai elemen fundamental untuk stabilitas di kawasan tersebut.(Baca juga: Pemerintah Prancis Emoh Akui Kemerdekaan Nagorno Karabakh )
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda