Trump Bersedia Kosongkan Gedung Putih dengan Syarat
Jum'at, 27 November 2020 - 05:57 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sejauh ini masih menolak kekalahannya dan bersikukuh pada klaim kecurangan pemilu. Ia bersumpah akan melanjutkan perjuangannya melalui jalur hukum untuk memastikan bahwa semua surat suara yang diberikan dalam pemilu 3 November lalu sah.
(Baca juga : Pembom Siluman H-20 Akan Beri China Kemampuan Serangan Antarbenua )
Trump mengatakan ia akan meninggalkan Gedung Putih jika Electoral College mengesahkan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai pemenang dalam pemilihan presiden 2020.
"Jika Electoral College memilih Biden, itu akan menjadi kesalahan," imbuhnya seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (27/11/2020).
(Baca juga : AS Kerahkan Kapal Induk Nimitz setelah Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh )
Ketika ditanya apakah dia akan mengosongkan kediaman presiden pada Hari Pelantikan, 20 Januari 2021, jika Biden disahkan sebagai pemenang, Trump mengatakan: "Tentu saja saya akan (mengosongkan). Dan Anda tahu itu."
"Itu akan menjadi hal yang sangat sulit untuk diterima," sambungnya.
(Baca juga : General Motors Umumkan Tarik Kembali Jutaan Unit Mobil )
Trump juga mengkritik sistem pemilu AS, dengan mengatakan itu sistem tersebut mirip dengan negara berkembang. "Kami seperti negara Dunia Ketiga," ujarnya.
(Baca juga : Pembom Siluman H-20 Akan Beri China Kemampuan Serangan Antarbenua )
Trump mengatakan ia akan meninggalkan Gedung Putih jika Electoral College mengesahkan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai pemenang dalam pemilihan presiden 2020.
"Jika Electoral College memilih Biden, itu akan menjadi kesalahan," imbuhnya seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (27/11/2020).
(Baca juga : AS Kerahkan Kapal Induk Nimitz setelah Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh )
Ketika ditanya apakah dia akan mengosongkan kediaman presiden pada Hari Pelantikan, 20 Januari 2021, jika Biden disahkan sebagai pemenang, Trump mengatakan: "Tentu saja saya akan (mengosongkan). Dan Anda tahu itu."
"Itu akan menjadi hal yang sangat sulit untuk diterima," sambungnya.
(Baca juga : General Motors Umumkan Tarik Kembali Jutaan Unit Mobil )
Trump juga mengkritik sistem pemilu AS, dengan mengatakan itu sistem tersebut mirip dengan negara berkembang. "Kami seperti negara Dunia Ketiga," ujarnya.
tulis komentar anda