Tolak Pendekatan Kebijakan Luar Negeri Trump, Biden: Amerika Telah Kembali
Rabu, 25 November 2020 - 16:15 WIB
WILMINGTON - Presiden terpilih Joe Biden mengatakan Amerika Serikat (AS) akan siap untuk kembali memimpin di panggung global, membalik halaman kebijakan "America First" dari Presiden Republik Donald Trump saat ia berjanji untuk bekerja bersama dengan sekutunya.
Memperkenalkan kebijakan luar negeri dan tim keamanan nasionalnya, mantan wakil presiden Partai Demokrat itu mengisyaratkan niatnya setelah menjabat pada 20 Januari untuk mengarahkan AS menjauh dari nasionalisme unilateralis yang dikejar oleh Trump.
Trump selama empat tahun meresahkan banyak sekutu AS, di Eropa dan di tempat lain, dengan pendekatan antagonisnya terhadap NATO dan hubungan perdagangan, pengabaian perjanjian internasional, serta hubungan hangat dengan para pemimpin otoriter.
Biden mengatakan timnya, termasuk ajudan tepercaya Antony Blinken sebagai calon menteri luar negeri AS, akan melepaskan apa yang digambarkannya sebagai "pemikiran lama dan kebiasaan yang tidak berubah" dalam pendekatannya terhadap hubungan luar negeri.
“Ini adalah tim yang mencerminkan fakta bahwa Amerika telah kembali, siap untuk memimpin dunia, tidak mundur, sekali lagi duduk di puncak meja, siap untuk menghadapi musuh kita dan tidak menolak sekutu kita, siap untuk berdiri nilai-nilai kita,” kata Biden pada acara di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (25/11/2020).
Dunia telah banyak berubah sejak Partai Demokrat terakhir kali berada di Gedung Putih empat tahun lalu. China sedang bangkit dan semakin berani, Rusia telah berusaha untuk lebih menegaskan pengaruhnya, pengaruh AS telah memudar karena telah menarik diri dari berbagai kesepakatan dan otoritas moral Amerika telah dirusak oleh kekacauan di dalam negeri.
Kebijakan luar negeri AS di bawah pemerintahan Biden kemungkinan akan mengambil lebih banyak pendekatan multilateral dan diplomatik yang bertujuan memperbaiki hubungan Washington dengan sekutu utama dan mengejar jalur baru pada masalah seperti perubahan iklim.(Baca juga: Kebijakan Timur Tengah Obama Mungkin Kembali 'Hidup' di Masa Pemerintahan Biden )
Janjinya untuk merangkul aliansi, termasuk di kawasan Asia-Pasifik, menyusul memburuknya hubungan bilateral antara AS dan China, dua ekonomi teratas dunia, yang telah memicu perbandingan dengan Perang Dingin.
Tahun terakhir pemerintahan Trump ini ditandai dengan seringnya serangan terhadap China ketika kedua kekuatan itu berselisih tentang penanganan Beijing terhadap pandemi virus Corona, kebebasan yang memburuk di Hong Kong dan masalah teritorial di Laut China Selatan.
Memperkenalkan kebijakan luar negeri dan tim keamanan nasionalnya, mantan wakil presiden Partai Demokrat itu mengisyaratkan niatnya setelah menjabat pada 20 Januari untuk mengarahkan AS menjauh dari nasionalisme unilateralis yang dikejar oleh Trump.
Trump selama empat tahun meresahkan banyak sekutu AS, di Eropa dan di tempat lain, dengan pendekatan antagonisnya terhadap NATO dan hubungan perdagangan, pengabaian perjanjian internasional, serta hubungan hangat dengan para pemimpin otoriter.
Biden mengatakan timnya, termasuk ajudan tepercaya Antony Blinken sebagai calon menteri luar negeri AS, akan melepaskan apa yang digambarkannya sebagai "pemikiran lama dan kebiasaan yang tidak berubah" dalam pendekatannya terhadap hubungan luar negeri.
“Ini adalah tim yang mencerminkan fakta bahwa Amerika telah kembali, siap untuk memimpin dunia, tidak mundur, sekali lagi duduk di puncak meja, siap untuk menghadapi musuh kita dan tidak menolak sekutu kita, siap untuk berdiri nilai-nilai kita,” kata Biden pada acara di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (25/11/2020).
Dunia telah banyak berubah sejak Partai Demokrat terakhir kali berada di Gedung Putih empat tahun lalu. China sedang bangkit dan semakin berani, Rusia telah berusaha untuk lebih menegaskan pengaruhnya, pengaruh AS telah memudar karena telah menarik diri dari berbagai kesepakatan dan otoritas moral Amerika telah dirusak oleh kekacauan di dalam negeri.
Kebijakan luar negeri AS di bawah pemerintahan Biden kemungkinan akan mengambil lebih banyak pendekatan multilateral dan diplomatik yang bertujuan memperbaiki hubungan Washington dengan sekutu utama dan mengejar jalur baru pada masalah seperti perubahan iklim.(Baca juga: Kebijakan Timur Tengah Obama Mungkin Kembali 'Hidup' di Masa Pemerintahan Biden )
Janjinya untuk merangkul aliansi, termasuk di kawasan Asia-Pasifik, menyusul memburuknya hubungan bilateral antara AS dan China, dua ekonomi teratas dunia, yang telah memicu perbandingan dengan Perang Dingin.
Tahun terakhir pemerintahan Trump ini ditandai dengan seringnya serangan terhadap China ketika kedua kekuatan itu berselisih tentang penanganan Beijing terhadap pandemi virus Corona, kebebasan yang memburuk di Hong Kong dan masalah teritorial di Laut China Selatan.
tulis komentar anda