Palestina Pulihkan Hubungan dengan Israel
Rabu, 18 November 2020 - 09:29 WIB
YERUSALEM - Pejabat Palestina mengumumkan dimulainya kembali hubungan dengan Israel setelah jeda selama berbulan-bulan menyusul rencana perdamaian Timur Tengah yang diumumkan oleh Washington awal tahun ini.
"Sehubungan dengan seruan yang dibuat oleh Presiden #Abbas mengenai komitmen Israel terhadap perjanjian yang ditandatangani bilateral, & berdasarkan surat resmi tertulis dan lisan yang kami terima, yang mengonfirmasi komitmen Israel terhadap mereka," kata Menteri Urusan Sipil Palestina, Hussein Al Sheikh, di Twitter.
“Sehingga hubungan dengan #Israel akan kembali seperti semula,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (18/11/2020).
Dalam konferensi video Zoom yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan keputusan untuk melanjutkan kontak dengan Israel sebagian didasarkan pada menghadapi krisis kesehatan.
"Antara ratusan ribu pemukim Israel yang tinggal di Tepi Barat, dan puluhan ribu pekerja Palestina yang pulang-pergi ke Israel setiap hari untuk bekerja, koordinasi diperlukan untuk membantu mencegah penyebaran virus," kata Shtayyeh.
"Hidup kami sangat terkait antara kami dan Israel, dan tidak mungkin kami hanya melawan virus sendiri," imbuhnya.(Baca juga: Palestina Kecam Rencana Pompeo Kunjungi Permukiman Yahudi )
Sumber Palestina mengatakan kerja sama dengan Israel akan segera dilanjutkan. Seorang pejabat Israel mengatakan kami sangat dekat untuk memperbarui koordinasi, mengutip pertukaran pesan antara menteri pertahanan Israel dan otoritas Palestina.
"Satu hal yang pasti membantu Palestina (mencapai keputusan mereka) adalah pemilihan (Joe) Biden (sebagai presiden AS), yang memberi mereka alasan untuk turun dari pohon," kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonimitas.
Pada Februari lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa negaranya akan memutuskan semua hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel, termasuk yang berkaitan dengan keamanan. Keputusan itu diambil setelah Otoritas Palestina menolak rencana perdamaian Timur Tengah yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump.(Baca juga: Palestina Putuskan Semua Hubungan dengan Israel dan AS )
Pasukan keamanan Israel dan Otoritas Palestina telah lama bekerja sama dalam mengawasi wilayah Tepi Barat yang diduduki yang berada di bawah kendali Palestina. Otoritas Palestina juga memiliki perjanjian kerja sama intelijen dengan CIA AS, yang berlanjut bahkan setelah Palestina mulai memboikot upaya perdamaian pemerintahan Trump pada 2017.
"Sehubungan dengan seruan yang dibuat oleh Presiden #Abbas mengenai komitmen Israel terhadap perjanjian yang ditandatangani bilateral, & berdasarkan surat resmi tertulis dan lisan yang kami terima, yang mengonfirmasi komitmen Israel terhadap mereka," kata Menteri Urusan Sipil Palestina, Hussein Al Sheikh, di Twitter.
“Sehingga hubungan dengan #Israel akan kembali seperti semula,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (18/11/2020).
Dalam konferensi video Zoom yang diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan keputusan untuk melanjutkan kontak dengan Israel sebagian didasarkan pada menghadapi krisis kesehatan.
"Antara ratusan ribu pemukim Israel yang tinggal di Tepi Barat, dan puluhan ribu pekerja Palestina yang pulang-pergi ke Israel setiap hari untuk bekerja, koordinasi diperlukan untuk membantu mencegah penyebaran virus," kata Shtayyeh.
"Hidup kami sangat terkait antara kami dan Israel, dan tidak mungkin kami hanya melawan virus sendiri," imbuhnya.(Baca juga: Palestina Kecam Rencana Pompeo Kunjungi Permukiman Yahudi )
Sumber Palestina mengatakan kerja sama dengan Israel akan segera dilanjutkan. Seorang pejabat Israel mengatakan kami sangat dekat untuk memperbarui koordinasi, mengutip pertukaran pesan antara menteri pertahanan Israel dan otoritas Palestina.
"Satu hal yang pasti membantu Palestina (mencapai keputusan mereka) adalah pemilihan (Joe) Biden (sebagai presiden AS), yang memberi mereka alasan untuk turun dari pohon," kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonimitas.
Pada Februari lalu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa negaranya akan memutuskan semua hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel, termasuk yang berkaitan dengan keamanan. Keputusan itu diambil setelah Otoritas Palestina menolak rencana perdamaian Timur Tengah yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump.(Baca juga: Palestina Putuskan Semua Hubungan dengan Israel dan AS )
Pasukan keamanan Israel dan Otoritas Palestina telah lama bekerja sama dalam mengawasi wilayah Tepi Barat yang diduduki yang berada di bawah kendali Palestina. Otoritas Palestina juga memiliki perjanjian kerja sama intelijen dengan CIA AS, yang berlanjut bahkan setelah Palestina mulai memboikot upaya perdamaian pemerintahan Trump pada 2017.
(ber)
tulis komentar anda