Houthi Yaman Hormat Nazi Sambil Teriak 'Matilah Amerika, Matilah Israel'
Sabtu, 07 November 2020 - 15:22 WIB
SANAA - Kelompok pemberontak Houthi di Yaman terang-terangan memamerkan retorika anti-Amerika Serikat dan anti-Semit selama upacara kelulusan akademi polisi di Sanaa. Mereka melakukan hormat ala rezim Nazi yang pernah dipimpin Adolf Hitler.
Kedutaan Yaman di Washington mengecam retorika tersebut. (Baca: Tentara Yaman Rebut Pusat Komando Houthi )
Sebuah video yang dibagikan oleh kedutaan di Twitter menunjukkan para pria berseragam melakukan hormat Nazi dan berteriak; "Matilah Amerika. Matilah Israel. Terkutuklah Yahudi".
“Alih-alih terlihat seperti milisi dalam pakaian tradisional, Houthi yang didukung Iran berusaha untuk tampil sebagai pasukan berseragam dan profesional. Bagaimanapun, itu untuk secara brutal menindas penduduk di Yaman," kata kedutaan tersebut, seperti dikutip Al Arabiya English, Sabtu (7/11/2020).
Kedutaan Yaman di Washington meminta komunitas internasional untuk mengutuk perilaku Houthi yang "kurang ajar" dan "penuh kebencian". Menurut kedutaan, kelompok tersebut akan mengubah Yaman itu menjadi negara polisi jika mereka tidak dihentikan.
Dalam beberapa pekan terakhir, milisi Houthi telah meningkatkan upayanya untuk menyerang Arab Saudi dan beberapa daerah di Yaman yang di luar kendalinya. (Baca juga: Koalisi Arab Tembak Jatuh Drone dan Rudal Houthi Yaman yang Menuju Arab Saudi )
Iran selama ini dianggap mendukung Houthi dalam perang saudara di Yaman melawan pemerintah yang diakui secara internasional.
Saat ini, Houthi menguasai Ibu Kota Yaman, Sanaa, sementara pemerintahan resmi berpusat di kota Aden.
Kedutaan Yaman di Washington mengecam retorika tersebut. (Baca: Tentara Yaman Rebut Pusat Komando Houthi )
Sebuah video yang dibagikan oleh kedutaan di Twitter menunjukkan para pria berseragam melakukan hormat Nazi dan berteriak; "Matilah Amerika. Matilah Israel. Terkutuklah Yahudi".
“Alih-alih terlihat seperti milisi dalam pakaian tradisional, Houthi yang didukung Iran berusaha untuk tampil sebagai pasukan berseragam dan profesional. Bagaimanapun, itu untuk secara brutal menindas penduduk di Yaman," kata kedutaan tersebut, seperti dikutip Al Arabiya English, Sabtu (7/11/2020).
Kedutaan Yaman di Washington meminta komunitas internasional untuk mengutuk perilaku Houthi yang "kurang ajar" dan "penuh kebencian". Menurut kedutaan, kelompok tersebut akan mengubah Yaman itu menjadi negara polisi jika mereka tidak dihentikan.
Dalam beberapa pekan terakhir, milisi Houthi telah meningkatkan upayanya untuk menyerang Arab Saudi dan beberapa daerah di Yaman yang di luar kendalinya. (Baca juga: Koalisi Arab Tembak Jatuh Drone dan Rudal Houthi Yaman yang Menuju Arab Saudi )
Iran selama ini dianggap mendukung Houthi dalam perang saudara di Yaman melawan pemerintah yang diakui secara internasional.
Saat ini, Houthi menguasai Ibu Kota Yaman, Sanaa, sementara pemerintahan resmi berpusat di kota Aden.
(min)
tulis komentar anda