AS Akan Jual 18 Drone MQ-9B Reaper ke UEA
Jum'at, 06 November 2020 - 15:53 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) akan menjual 18 drone udara MQ-9B bersenjata canggih ke Uni Emirat Arab (UEA) dalam kesepakatan senilai USD2,9 miliar. Departemen Luar Negeri AS telah memberitahukan rencana penjualan tersebut kepada Kongres.
Langkah itu dilakukan setelah pemberitahuan pekan lalu tentang potensi penjualan jet tempur F-35 ke negara Teluk yang kaya minyak dan salah satu sekutu terdekat Washington di Timur Tengah itu.
Penjualan tersebut akan menandai ekspor drone bersenjata pertama sejak pemerintahan Trump menafsirkan kembali perjanjian senjata era Perang Dingin antara 34 negara untuk memungkinkan kontraktor pertahanan AS menjual lebih banyak drone kepada sekutunya.
Reuters melaporkan UEA telah lama menunjukkan minat untuk membeli drone dari AS dan akan menjadi salah satu pelanggan pertama yang mengantre setelah kebijakan ekspor AS berubah musim panas ini.
Kesepakatan USD600 juta untuk menjual empat drone SeaGuardian MQ-9B yang tidak bersenjata tetapi siap dipersenjatai ke Taiwan adalah yang pertama secara resmi diumumkan ke Kongres pada hari Selasa.(Baca juga: AS Setuju Jual 4 Drone MQ-9B Reaper ke Taiwan, Ini Reaksi China )
Pemberitahuan informal untuk drone berjenis Reaper ini adalah pendahulu dari pemberitahuan resmi dan publik Departemen Luar Negeri AS.
Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dan Dewan Perwakilan Rakyat - yang anggotanya mengkritik peran UEA dalam kematian warga sipil dalam perang saudara di Yaman - memiliki kemampuan untuk meninjau dan memblokir penjualan senjata di bawah proses peninjauan informal sebelum Departemen Luar Negeri mengirimkan pemberitahuan resminya ke cabang legislatif.
"Departemen Luar Negeri AS mungkin menunggu untuk secara resmi memberi tahu Kongres tentang penjualan tersebut setelah staf dan anggota diberi pengarahan tentang potensi penjualan," kata salah seorang sumber.
Pemberitahuan resmi memberi Kongres waktu 30 hari untuk menolak penjualan apa pun.
Langkah itu dilakukan setelah pemberitahuan pekan lalu tentang potensi penjualan jet tempur F-35 ke negara Teluk yang kaya minyak dan salah satu sekutu terdekat Washington di Timur Tengah itu.
Penjualan tersebut akan menandai ekspor drone bersenjata pertama sejak pemerintahan Trump menafsirkan kembali perjanjian senjata era Perang Dingin antara 34 negara untuk memungkinkan kontraktor pertahanan AS menjual lebih banyak drone kepada sekutunya.
Reuters melaporkan UEA telah lama menunjukkan minat untuk membeli drone dari AS dan akan menjadi salah satu pelanggan pertama yang mengantre setelah kebijakan ekspor AS berubah musim panas ini.
Kesepakatan USD600 juta untuk menjual empat drone SeaGuardian MQ-9B yang tidak bersenjata tetapi siap dipersenjatai ke Taiwan adalah yang pertama secara resmi diumumkan ke Kongres pada hari Selasa.(Baca juga: AS Setuju Jual 4 Drone MQ-9B Reaper ke Taiwan, Ini Reaksi China )
Pemberitahuan informal untuk drone berjenis Reaper ini adalah pendahulu dari pemberitahuan resmi dan publik Departemen Luar Negeri AS.
Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dan Dewan Perwakilan Rakyat - yang anggotanya mengkritik peran UEA dalam kematian warga sipil dalam perang saudara di Yaman - memiliki kemampuan untuk meninjau dan memblokir penjualan senjata di bawah proses peninjauan informal sebelum Departemen Luar Negeri mengirimkan pemberitahuan resminya ke cabang legislatif.
"Departemen Luar Negeri AS mungkin menunggu untuk secara resmi memberi tahu Kongres tentang penjualan tersebut setelah staf dan anggota diberi pengarahan tentang potensi penjualan," kata salah seorang sumber.
Pemberitahuan resmi memberi Kongres waktu 30 hari untuk menolak penjualan apa pun.
Lihat Juga :
tulis komentar anda