ISIS Manfaatkan Pandemi COVID-19 untuk Tingkatkan Serangan di Irak
Sabtu, 09 Mei 2020 - 04:28 WIB
BAGHDAD - Kelompok ISIS meningkatkan serangan di Irak dengan mengeksploitasi pandemi virus corona baru (COVID-19).
Pandemi telah mamaksa Baghdad mengalihkan fokus pasukannya untuk membantu menegakkan aturan jam malam untuk mencegah penyebaran virus corona baru. Di saat pasukan pemerintah fokus memerangi pandemi, kelompok teroris Islamic State (ISIS) gencar melakukan serangan.
Kendati demikian, rotasi pasukan AS ke Irak masih berada di jalurnya meskipun pandemi COVID-19 terus berlangsung.
Komandan Operastion Inherent Resolve (OIR), Letnan Jenderal Pat White mengatakan kepada wartawan pada Jumat bahwa ISIS telah berusaha untuk mengeksploitasi pandemi di negeri 1001 malam tersebut. Menurutnya, serangan yang dilakukan oleh kelompok itu masih setara dengan perhitungan tahun lalu.
White mengatakan bahwa ISIS mengklaim 152 serangan pada 2019 dan ada 151 serangan diklaim pada 2020. Namun CNN, yang mengutip seorang pejabat pertahanan AS, melaporkan bahwa ISIS telah meningkatkan serangan dalam beberapa pekan terakhir.
White mengatakan bahwa jam malam sejatinya juga berdampak negatif pada para militan ISIS dan kemampuan mereka untuk melancarkan serangan. "Jam malam membatasi kemampuan musuh untuk bergerak di atas tanah," katanya, yang dilansir Sabtu (9/5/2020).
"Siapa pun yang bergerak di malam hari atau siang hari menjadi sasaran empuk," kata White.
Sementara itu, sisa-sisa militan ISIS di Suriah juga bangkit kembali untuk melancarkan serangan gerilya. Pasukan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat dilaporkan telah menyerang sebuah sel ISIS di Suriah serta menangkap pemimpinnya. Sel yang diserbu itu terkait dengan maraknya serangan ISIS di Deir el-Zour.
Pejabat koalisi mengklaim serangan itu sebagai sebuah kesuksesan, tetapi ia menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan tersebut dan nasib kelompok ISIS di Suriah. Serangan pasukan koalsi melibatkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang selama ini didukung AS.
Pandemi telah mamaksa Baghdad mengalihkan fokus pasukannya untuk membantu menegakkan aturan jam malam untuk mencegah penyebaran virus corona baru. Di saat pasukan pemerintah fokus memerangi pandemi, kelompok teroris Islamic State (ISIS) gencar melakukan serangan.
Kendati demikian, rotasi pasukan AS ke Irak masih berada di jalurnya meskipun pandemi COVID-19 terus berlangsung.
Komandan Operastion Inherent Resolve (OIR), Letnan Jenderal Pat White mengatakan kepada wartawan pada Jumat bahwa ISIS telah berusaha untuk mengeksploitasi pandemi di negeri 1001 malam tersebut. Menurutnya, serangan yang dilakukan oleh kelompok itu masih setara dengan perhitungan tahun lalu.
White mengatakan bahwa ISIS mengklaim 152 serangan pada 2019 dan ada 151 serangan diklaim pada 2020. Namun CNN, yang mengutip seorang pejabat pertahanan AS, melaporkan bahwa ISIS telah meningkatkan serangan dalam beberapa pekan terakhir.
White mengatakan bahwa jam malam sejatinya juga berdampak negatif pada para militan ISIS dan kemampuan mereka untuk melancarkan serangan. "Jam malam membatasi kemampuan musuh untuk bergerak di atas tanah," katanya, yang dilansir Sabtu (9/5/2020).
"Siapa pun yang bergerak di malam hari atau siang hari menjadi sasaran empuk," kata White.
Sementara itu, sisa-sisa militan ISIS di Suriah juga bangkit kembali untuk melancarkan serangan gerilya. Pasukan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat dilaporkan telah menyerang sebuah sel ISIS di Suriah serta menangkap pemimpinnya. Sel yang diserbu itu terkait dengan maraknya serangan ISIS di Deir el-Zour.
Pejabat koalisi mengklaim serangan itu sebagai sebuah kesuksesan, tetapi ia menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan tersebut dan nasib kelompok ISIS di Suriah. Serangan pasukan koalsi melibatkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang selama ini didukung AS.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda