Berbagai Jaringan Televisi AS Ikut Bertarung Laporkan Hasil Pemilu AS
Selasa, 03 November 2020 - 22:16 WIB
WASHINGTON - Berbagai jaringan televisi (TV) berita Amerika Serikat (AS) turut bertarung melaporkan hasil pemilu pada malam Hari Pemilihan.
Pemilu kali ini memecah belah para pemilih AS , ditengah pandemi Covid-19, risiko kekerasan, dan lebih banyak pemilih mengirim kertas suara melalui pos.
Dalam pertarungan antara Presiden Donald Trump dari Partai Republik dan mantan Wakil Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat itu, berbagai jaringan televisi juga menghadapi tekanan berat untuk melaporkan hasil pemilu secara akurat dan tanpa spekulasi yang gegabah.
Di antara tantangan yang dihadapi AS adalah presiden yang memicu ketakutan tentang kecurangan lewat surat suara, pemilih yang terpecah dan penghitungan suara yang berkepanjangan, yang meningkatkan potensi unjuk rasa, kekerasan, dan gugatan hukum. (Baca Juga: Twitter dan Facebook Punya Jurus Cegah Klaim Kemenangan Dini Pemilu AS)
Ini akan menjadi pemilu presiden pertama di mana berbagai jaringan TV besar akan mendapatkan data dari penyedia yang beragam, meningkatkan potensi perspektif yang berbeda pada malam Hari Pemilu. (Lihat Infografis: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres, Meski Kalah dalam Survei)
Fox News dan Associated Press (AP) tidak lagi menggunakan exit poll tradisional, melainkan mengandalkan survei online dan telepon yang bertujuan menjangkau pemilih awal dan pemilih pada Hari Pemilu. (Lihat Video: Pangeran Williams Diam-diam Pernah Positif Covid-19)
Berbagai organisasi berita akan menggabungkan data survei tersebut secara real time yang ditabulasi oleh AP untuk membantu membuat proyeksi.
Tiga jaringan penyiaran berita dan CNN jadi bagian dari konsorsium National Election Pool, yang akan mengandalkan firma Edison Research untuk jajak pendapat dan hasil pemilu.
Pemilu kali ini memecah belah para pemilih AS , ditengah pandemi Covid-19, risiko kekerasan, dan lebih banyak pemilih mengirim kertas suara melalui pos.
Dalam pertarungan antara Presiden Donald Trump dari Partai Republik dan mantan Wakil Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat itu, berbagai jaringan televisi juga menghadapi tekanan berat untuk melaporkan hasil pemilu secara akurat dan tanpa spekulasi yang gegabah.
Di antara tantangan yang dihadapi AS adalah presiden yang memicu ketakutan tentang kecurangan lewat surat suara, pemilih yang terpecah dan penghitungan suara yang berkepanjangan, yang meningkatkan potensi unjuk rasa, kekerasan, dan gugatan hukum. (Baca Juga: Twitter dan Facebook Punya Jurus Cegah Klaim Kemenangan Dini Pemilu AS)
Ini akan menjadi pemilu presiden pertama di mana berbagai jaringan TV besar akan mendapatkan data dari penyedia yang beragam, meningkatkan potensi perspektif yang berbeda pada malam Hari Pemilu. (Lihat Infografis: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres, Meski Kalah dalam Survei)
Fox News dan Associated Press (AP) tidak lagi menggunakan exit poll tradisional, melainkan mengandalkan survei online dan telepon yang bertujuan menjangkau pemilih awal dan pemilih pada Hari Pemilu. (Lihat Video: Pangeran Williams Diam-diam Pernah Positif Covid-19)
Berbagai organisasi berita akan menggabungkan data survei tersebut secara real time yang ditabulasi oleh AP untuk membantu membuat proyeksi.
Tiga jaringan penyiaran berita dan CNN jadi bagian dari konsorsium National Election Pool, yang akan mengandalkan firma Edison Research untuk jajak pendapat dan hasil pemilu.
tulis komentar anda