Bertemu Pompeo, Menlu RI Singgung Masalah Palestina
Kamis, 29 Oktober 2020 - 12:34 WIB
JAKARTA - Isu Palestina menjadi salah satu hal yang diangkat Menteri Luar Negeri Indonesia , Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Mike Pompeo. Keduanya bertemu di Gedung Pancasila, Jakarta.
"Kami membahas masalah Palestina. Saya menyebutkan bahwa masalah ini dekat dengan hati orang Indonesia. Saya mengulangi posisi Indonesia dalam isu ini, termasuk prinsip solusi dua negara," kata Retno saat menyampaikan pernyataan pers bersama dengan Pompeo pada Kamis (29/10/2020).
Di kesempatan yang sama, Retno menuturkan bahwa ada sejumlah isu lain yang dibahas, baik dalam kerangka bilateral atau multilateral. (
)
"Berkaitan dengan hal tersebut, saya kembali menggarisbawahi pentingnya fasilitas GSP, yang tidak hanya membawa keuntungan bagi Indonesia tapi juga bagi bisnis AS. Saya mendorong bisnis AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, termasuk untuk proyek-proyek di pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Natuna," ujarnya.
"Berkenaan dengan kontak orang-ke-orang, kami sepakat untuk memperdalam saling pengertian antara kedua negara kita. Dalam hal ini saya mendorong finalisasi MoU tentang pendidikan. Saya mengangkat masalah visa pelajar Indonesia yang tertunda karena pandemi Covid-19," sambungnya.
Mengenai kerjasama multilateral, keduanya menyatakan komitmen untuk mempromosikan kerja sama Indo-Pasifik yang terbuka, inklusif, transparan dan berbasis aturan. Retno menyebut, dalam pertemuan itu dia menyampaikan sejumlah kegiatan dalam mengembangkan platform untuk mempromosikan dialog dan kerja sama di bawah ASEAN Outlook on the Indo Pacific.
"Juga, kami sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam isu Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, termasuk pemberdayaan personel perempuan. Terakhir, kami juga membahas kolaborasi kami di Afganistan. Kami mengapresiasi kepemimpinan AS yang membawa perdamaian di Afghanistan dan Indonesia siap untuk berkontribusi lebih banyak khususnya isu-isu yang terkait dengan pemberdayaan perempuan," tukasnya.
"Kami membahas masalah Palestina. Saya menyebutkan bahwa masalah ini dekat dengan hati orang Indonesia. Saya mengulangi posisi Indonesia dalam isu ini, termasuk prinsip solusi dua negara," kata Retno saat menyampaikan pernyataan pers bersama dengan Pompeo pada Kamis (29/10/2020).
Di kesempatan yang sama, Retno menuturkan bahwa ada sejumlah isu lain yang dibahas, baik dalam kerangka bilateral atau multilateral. (
Baca Juga
"Berkaitan dengan hal tersebut, saya kembali menggarisbawahi pentingnya fasilitas GSP, yang tidak hanya membawa keuntungan bagi Indonesia tapi juga bagi bisnis AS. Saya mendorong bisnis AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, termasuk untuk proyek-proyek di pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Natuna," ujarnya.
"Berkenaan dengan kontak orang-ke-orang, kami sepakat untuk memperdalam saling pengertian antara kedua negara kita. Dalam hal ini saya mendorong finalisasi MoU tentang pendidikan. Saya mengangkat masalah visa pelajar Indonesia yang tertunda karena pandemi Covid-19," sambungnya.
Mengenai kerjasama multilateral, keduanya menyatakan komitmen untuk mempromosikan kerja sama Indo-Pasifik yang terbuka, inklusif, transparan dan berbasis aturan. Retno menyebut, dalam pertemuan itu dia menyampaikan sejumlah kegiatan dalam mengembangkan platform untuk mempromosikan dialog dan kerja sama di bawah ASEAN Outlook on the Indo Pacific.
"Juga, kami sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam isu Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, termasuk pemberdayaan personel perempuan. Terakhir, kami juga membahas kolaborasi kami di Afganistan. Kami mengapresiasi kepemimpinan AS yang membawa perdamaian di Afghanistan dan Indonesia siap untuk berkontribusi lebih banyak khususnya isu-isu yang terkait dengan pemberdayaan perempuan," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda