Partai Demokrat Usulkan Pembentukan Panel Periksa Kesehatan Trump
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 19:15 WIB
WASHINGTON - Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) mengusulkan pembentukan komisi untuk memeriksa apakah Presiden Donald Trump secara mental sehat untuk menduduki jabatannya dan melihat opsi konstitusional bagi pemecatannya jika perlu.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan kepada wartawan bahwa ia dan politisi Partai Demokrat lainnya akan memperkenalkan sebuah langkah yang berkaitan dengan Amandemen ke-25 Konstitusi AS. Amandemen ini memungkinkan wakil presiden untuk mengambil alih jika presiden dinyatakan "tidak dapat" memenuhi tugasnya.
"RUU ini akan membantu memastikan kepemimpinan yang efektif dan tidak terputus di kantor tertinggi di cabang eksekutif pemerintah," kata kantor Pelosi seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (9/10/2020).
Langkah itu dilakukan pada saat krisis di Gedung Putih, di mana Trump dirawat karena infeksi Covid-19 yang mengirimnya ke rumah sakit selama tiga malam.
Presiden berusia 74 tahun itu telah mengeluarkan serangkaian tweet yang tidak menentu minggu ini dan membuat sejumlah pihak mengangkat alis saat wawancara di Fox Business di mana dia mengatakan dia mengalahkan virus Corona .
“Saya adalah spesimen fisik yang sempurna dan Saya sangat muda,” ujarnya saat itu.(Baca juga: Merasa Sehat, Trump Tolak Debat Capres AS Secara Virtual )
Pelosi memperingatkan Trump menderita disasosiasi dari kenyataan (yang) lucu jika tidak mematikan.
Upaya Pelosi akan memperbaharui perdebatan tentang langkah apa yang mungkin diambil jika presiden menjadi cacat sedemikian rupa sehingga dia tidak dapat memenuhi tanggung jawabnya.
Langkah yang ditempuh Pelosi ini pun mendapat kritikan pedas dari Trump dan politisi Partai Republik lainnya.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan kepada wartawan bahwa ia dan politisi Partai Demokrat lainnya akan memperkenalkan sebuah langkah yang berkaitan dengan Amandemen ke-25 Konstitusi AS. Amandemen ini memungkinkan wakil presiden untuk mengambil alih jika presiden dinyatakan "tidak dapat" memenuhi tugasnya.
"RUU ini akan membantu memastikan kepemimpinan yang efektif dan tidak terputus di kantor tertinggi di cabang eksekutif pemerintah," kata kantor Pelosi seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (9/10/2020).
Langkah itu dilakukan pada saat krisis di Gedung Putih, di mana Trump dirawat karena infeksi Covid-19 yang mengirimnya ke rumah sakit selama tiga malam.
Presiden berusia 74 tahun itu telah mengeluarkan serangkaian tweet yang tidak menentu minggu ini dan membuat sejumlah pihak mengangkat alis saat wawancara di Fox Business di mana dia mengatakan dia mengalahkan virus Corona .
“Saya adalah spesimen fisik yang sempurna dan Saya sangat muda,” ujarnya saat itu.(Baca juga: Merasa Sehat, Trump Tolak Debat Capres AS Secara Virtual )
Pelosi memperingatkan Trump menderita disasosiasi dari kenyataan (yang) lucu jika tidak mematikan.
Upaya Pelosi akan memperbaharui perdebatan tentang langkah apa yang mungkin diambil jika presiden menjadi cacat sedemikian rupa sehingga dia tidak dapat memenuhi tanggung jawabnya.
Langkah yang ditempuh Pelosi ini pun mendapat kritikan pedas dari Trump dan politisi Partai Republik lainnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda