Update COVID-19 Dunia 4 Mei: 3,5 Juta Kasus, 1,1 Orang Juta Sembuh

Senin, 04 Mei 2020 - 13:27 WIB
Seorang karyawan mengukur suhu tubuh pelanggan di pintu masuk supermarket di China Town, London, Inggris, 2 Mei 2020, ketika COVID-19 masih mewabah. Foto/ REUTERS / Toby Melville
JAKARTA - Jumlah kasus infeksi COVID-19 secara global hingga Senin (3/5/2020) sudah melampui 3,5 juta. Angka kematian mendekati seperempat juta orang dan jumlah pasien yang sembuh sudah lebih dari 1,1 juta orang.

Banyaknya kasus infeksi virus corona baru itu membuat para ahli takut bahwa beberapa negara kurang melaporkan jumlah yang sebenarnya, bahkan ketika tingkat kematian dan kasus baru cenderung melambat.

Negara-negara Amerika Utara dan Eropa masih menyumbang sebagian besar jumlah kasus infeksi baru yang dilaporkan dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, ada lonjakan kasus di basis-basis yang lebih kecil di Amerika Latin, Afrika dan Rusia, di mana para ahli khawatir bahwa keseluruhan data pandemi itu jauh dari sebenarnya.



Menurut penghitungan Reuters, secara global ada 74.779 kasus baru selama 24 jam terakhir, sehingga total kasus di seluruh dunia menjadi sekitar 3,52 juta. Angka itu didasarkan pada data resmi pemerintah masing-masing negara.

Data lain dari worldometersyang dikutip SINDOnews.com pada Senin pukul 13.00 WIB ada 3.566.805 kasus, dengan 248.304 kematian dan sebanyak 1.156.982 pasien berhasil disembuhkan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah kasus COVID-19 ini sebanding dengan sekitar 3 juta hingga 5 juta kasus penyakit parah yang disebabkan oleh influenza musiman setiap tahun. Namun, jumlah kasus COVID-19 jauh dari kasus flu Spanyol—dimulai pada 1918—yang mencapai sekitar 500 juta orang.

"Kami masih harus skeptis tentang jumlah yang kami dapatkan," kata Peter Collignon, seorang dokter penyakit menular dan ahli mikrobiologi di Rumah Sakit Canberra, kepada Reuters. "Itu masalah besar," katanya lagi.

"Tingkat kematian juga 10 kali lebih tinggi daripada influenza di semua kelompok umur."

Kasus infeksi COVID-19 hanya dapat menyebabkan gejala ringan dan tidak semua orang yang memiliki gejala terinfeksi telah dites. Sementara itu sebagian besar negara hanya mencatat kematian di rumah sakit, yang berarti banyak kematian di rumah pribadi dan panti jompo belum dimasukkan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More