Kelompok Anti-Islam Bakar Al-Qur'an di Ibu Kota Swedia
Jum'at, 11 September 2020 - 09:39 WIB
STOCKHOLM - Kelompok anti-Islam Denmark, Stram Kurs , membakar salinan kitab suci Al-Qur'an di wilayah komunitas Muslim di Ibu Kota Swedia , Stockholm, hari Kamis.
Aksi itu mengulang provokasi serupa bulan lalu. Stram Kurs, kelompok garis keras sayap kanan Denmark, membakar kitab suci Muslim dalam demonstrasi ilegal di lingkungan Rinkeby di Stockholm. (Baca: Rasmus Paludan, Politikus Anti-Islam Otak Pembakaran Alquran di Swedia )
Mengutip laporan Anadolu, Jumat (11/9/2020), sehari sebelumnya, kelompok tersebut telah meminta izin kepada polisi untuk membakar salinan Al-Qur'an di Rinkeby. Namun, permintaan itu ditolak.
Pada pagi harinya, mereka tiba di Rinkeby. Seorang anggota kelompok itu kemudian menuangkan bensin ke salinan Al-Qur'an dan membakarnya. (Baca: PM Norwegia Bela Penistaan Alquran sebagai Kebebasan Berbicara )
Kelompok itu segera meninggalkan tempat kejadian sebelum ada yang bereaksi terhadap provokasi tersebut.
Bulan lalu di kota Malmo, Swedia selatan, pendukung pemimpin Stram Kurs; Rasmus Paludan, juga membakar salinan Al-Qur'an. Aksi itu memicu kekerasan, di mana beberapa petugas polisi terluka, dan sedikitnya 10 orang ditangkap. Polisi juga melarang Paludan memasuki Swedia selama dua tahun. (Baca juga: Sheikh Al Azhar Sebut Membakar Alquran sebagai Aksi Terorisme )
Pemerintah Swedia belum berkomentar atas aksi pembakaran Al-Qur'an di wilayahnya oleh kelompok Stram Kurs.
Aksi itu mengulang provokasi serupa bulan lalu. Stram Kurs, kelompok garis keras sayap kanan Denmark, membakar kitab suci Muslim dalam demonstrasi ilegal di lingkungan Rinkeby di Stockholm. (Baca: Rasmus Paludan, Politikus Anti-Islam Otak Pembakaran Alquran di Swedia )
Mengutip laporan Anadolu, Jumat (11/9/2020), sehari sebelumnya, kelompok tersebut telah meminta izin kepada polisi untuk membakar salinan Al-Qur'an di Rinkeby. Namun, permintaan itu ditolak.
Pada pagi harinya, mereka tiba di Rinkeby. Seorang anggota kelompok itu kemudian menuangkan bensin ke salinan Al-Qur'an dan membakarnya. (Baca: PM Norwegia Bela Penistaan Alquran sebagai Kebebasan Berbicara )
Kelompok itu segera meninggalkan tempat kejadian sebelum ada yang bereaksi terhadap provokasi tersebut.
Bulan lalu di kota Malmo, Swedia selatan, pendukung pemimpin Stram Kurs; Rasmus Paludan, juga membakar salinan Al-Qur'an. Aksi itu memicu kekerasan, di mana beberapa petugas polisi terluka, dan sedikitnya 10 orang ditangkap. Polisi juga melarang Paludan memasuki Swedia selama dua tahun. (Baca juga: Sheikh Al Azhar Sebut Membakar Alquran sebagai Aksi Terorisme )
Pemerintah Swedia belum berkomentar atas aksi pembakaran Al-Qur'an di wilayahnya oleh kelompok Stram Kurs.
(min)
tulis komentar anda