Dokter Cabut Pisau yang Dua Dekade Menancap di Kepala Pria China
Senin, 04 Mei 2020 - 02:00 WIB
BEIJING - Seorang pria China yang diidentifikasi sebagai Duorijie akhirnya bisa merasa lega, setelah pisau yang sudah tertancap di kepalanya selama dua dekade terakhir berhasil dicabut. Pisau itu telah menancap di kepala pria yang berasal dari Haiyan di Provinsi Qinghai barat laut China sejak tahun 1994.
Pada tahun 2012, pria berusia 76 tahun itu, mencari perawatan medis setelah ia mulai menderita sakit kepala kronis. Tetapi, pisau yang tertancap saat dia dirampok 26 tahun silam itu, dibiarkan di kepalanya karena diyakini akan mengancam nyawanya jika dia mencabutnya.
Ia lalu dibawa ke Rumah Sakit Shandong Qianfoshan, yang menggambarkan kasus ini sebagai 'keajaiban'. Gambar yang disediakan oleh fasilitas di Jinan, ibu kota Provinsi Shandong, menunjukkan bilah pisau utuh yang diambil dari belakang kepala Duorijie.
Pada akhir Maret, ia diterbangkan untuk menjalani perawatan pro bono setelah petugas medis yang berkeliling di pedesaan menemukan kasus mengejutkan. Sebagian besar warga di sini tidak dirawat karena keterbatasan fasilitas medis setempat.
"Ketika kami menemukannya, ia sedang dalam perjalanan medis ke Qinghai. Kami mengetahui bahwa para ahli telah memutuskan perawatan yang lebih konservatif dan hanya meresepkan obat penghilang rasa sakit," ucap Zhang Shuxiang, salah seorang petugas medis yang menemukan Duorijie.
"Tetapi, gejalanya mulai semakin parah dan tak tertahankan. Karena keterbatasan rumah sakit setempat, kami memutuskan untuk membawanya ke Shandong untuk perawatan terbaik," sambungnya, seperti dilansir Metro.uk.
Gejala neurologis Duorijie termasuk kehilangan penglihatan di mata kanannya serta kelumpuhan di lengan dan kaki kirinya. Operasi penyelamatan, yang dilakukan dalam dua bagian ini, dirancang oleh kepala spesialis telinga, hidung dan mulut Rumah Sakit Shandong Qianfoshan, Wang Qiron dan Wang Baodong.
Kepala ahli bedah saraf Liu Guangcun sepakat bahwa melepas bilah pisau, berukuran panjang tujuh centimeter dan lebar tiga centimeter itu adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan penderitaan pria tersebut.
"Selama operasi yang berlangsung dua jam pada 2 April, ahli bedah melepaskan pisau berkarat. Pada tanggal 8 April, ia menjalani operasi kedua untuk membersihkan lukanya. Dia pulih dengan baik dan sudah bisa berjalan sendiri. Sakit kepalanya hilang, dan ia telah mendapatkan kembali penglihatan penuh di mata kanannya," ujar Zhang.
Duorijie menuturkan bahwa sebelum operasi tersebut dia tidak bisa tertawa, menguap atau bahkan batuk."Para dokter telah memberi saya kesempatan kedua dalam hidup dan mengakhiri mimpi buruk saya lebih dari 20 tahun," ujarnya.
Pada tahun 2012, pria berusia 76 tahun itu, mencari perawatan medis setelah ia mulai menderita sakit kepala kronis. Tetapi, pisau yang tertancap saat dia dirampok 26 tahun silam itu, dibiarkan di kepalanya karena diyakini akan mengancam nyawanya jika dia mencabutnya.
Ia lalu dibawa ke Rumah Sakit Shandong Qianfoshan, yang menggambarkan kasus ini sebagai 'keajaiban'. Gambar yang disediakan oleh fasilitas di Jinan, ibu kota Provinsi Shandong, menunjukkan bilah pisau utuh yang diambil dari belakang kepala Duorijie.
Pada akhir Maret, ia diterbangkan untuk menjalani perawatan pro bono setelah petugas medis yang berkeliling di pedesaan menemukan kasus mengejutkan. Sebagian besar warga di sini tidak dirawat karena keterbatasan fasilitas medis setempat.
"Ketika kami menemukannya, ia sedang dalam perjalanan medis ke Qinghai. Kami mengetahui bahwa para ahli telah memutuskan perawatan yang lebih konservatif dan hanya meresepkan obat penghilang rasa sakit," ucap Zhang Shuxiang, salah seorang petugas medis yang menemukan Duorijie.
"Tetapi, gejalanya mulai semakin parah dan tak tertahankan. Karena keterbatasan rumah sakit setempat, kami memutuskan untuk membawanya ke Shandong untuk perawatan terbaik," sambungnya, seperti dilansir Metro.uk.
Gejala neurologis Duorijie termasuk kehilangan penglihatan di mata kanannya serta kelumpuhan di lengan dan kaki kirinya. Operasi penyelamatan, yang dilakukan dalam dua bagian ini, dirancang oleh kepala spesialis telinga, hidung dan mulut Rumah Sakit Shandong Qianfoshan, Wang Qiron dan Wang Baodong.
Kepala ahli bedah saraf Liu Guangcun sepakat bahwa melepas bilah pisau, berukuran panjang tujuh centimeter dan lebar tiga centimeter itu adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan penderitaan pria tersebut.
"Selama operasi yang berlangsung dua jam pada 2 April, ahli bedah melepaskan pisau berkarat. Pada tanggal 8 April, ia menjalani operasi kedua untuk membersihkan lukanya. Dia pulih dengan baik dan sudah bisa berjalan sendiri. Sakit kepalanya hilang, dan ia telah mendapatkan kembali penglihatan penuh di mata kanannya," ujar Zhang.
Duorijie menuturkan bahwa sebelum operasi tersebut dia tidak bisa tertawa, menguap atau bahkan batuk."Para dokter telah memberi saya kesempatan kedua dalam hidup dan mengakhiri mimpi buruk saya lebih dari 20 tahun," ujarnya.
(esn)
tulis komentar anda