Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
Rabu, 02 April 2025 - 17:40 WIB
Dalam kebijakan luar negeri, Mohamed dikenal aktif memperkuat hubungan UEA dengan berbagai negara. Ia memainkan peran penting dalam menjalin hubungan diplomatik antara UEA dan Israel melalui Abraham Accords pada tahun 2020. Selain itu, ia juga terlibat dalam berbagai inisiatif diplomatik di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Di bidang ekonomi, Mohamed mendorong diversifikasi ekonomi UEA dari ketergantungan pada minyak dan gas. Ia mendukung pengembangan sektor-sektor seperti pariwisata, teknologi, dan energi terbarukan, serta mempromosikan UEA sebagai pusat bisnis dan investasi global.
Mohamed juga dikenal karena komitmennya terhadap pendidikan dan penelitian. Ia mendukung pendirian berbagai institusi pendidikan dan penelitian di UEA, termasuk Universitas New York Abu Dhabi dan Masdar Institute of Science and Technology.
Dalam kehidupan pribadi, Mohamed menikah dengan Sheikha Salama bint Hamdan Al Nahyan pada tahun 1981. Mereka dikaruniai sembilan anak, terdiri dari empat putra dan lima putri. Putra sulungnya, Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, diangkat sebagai Putra Mahkota Abu Dhabi pada 29 Maret 2023.
Sebagai pemimpin, Mohamed dikenal karena pendekatannya yang pragmatis dan visioner. Ia berupaya menjaga stabilitas dan keamanan UEA, serta mempromosikan toleransi dan koeksistensi antaragama di negara tersebut.
Namun, kepemimpinannya juga menghadapi kritik, terutama terkait keterlibatan UEA dalam konflik regional seperti di Yaman dan Libya. Beberapa organisasi hak asasi manusia menyoroti peran UEA dalam konflik tersebut dan dampaknya terhadap situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Meskipun demikian, Mohamed tetap menjadi tokoh sentral dalam politik dan pemerintahan UEA, dengan pengaruh yang signifikan baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Visinya untuk masa depan UEA mencakup modernisasi, diversifikasi ekonomi, dan peningkatan peran negara tersebut di panggung global.
Di bawah kepemimpinannya, UEA terus berkembang sebagai salah satu negara paling maju di Timur Tengah, dengan fokus pada inovasi, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan. Mohamed bin Zayed Al Nahyan tetap menjadi simbol kepemimpinan yang berorientasi pada masa depan bagi UEA dan kawasan sekitarnya.
Di bidang ekonomi, Mohamed mendorong diversifikasi ekonomi UEA dari ketergantungan pada minyak dan gas. Ia mendukung pengembangan sektor-sektor seperti pariwisata, teknologi, dan energi terbarukan, serta mempromosikan UEA sebagai pusat bisnis dan investasi global.
Mohamed juga dikenal karena komitmennya terhadap pendidikan dan penelitian. Ia mendukung pendirian berbagai institusi pendidikan dan penelitian di UEA, termasuk Universitas New York Abu Dhabi dan Masdar Institute of Science and Technology.
Dalam kehidupan pribadi, Mohamed menikah dengan Sheikha Salama bint Hamdan Al Nahyan pada tahun 1981. Mereka dikaruniai sembilan anak, terdiri dari empat putra dan lima putri. Putra sulungnya, Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, diangkat sebagai Putra Mahkota Abu Dhabi pada 29 Maret 2023.
Sebagai pemimpin, Mohamed dikenal karena pendekatannya yang pragmatis dan visioner. Ia berupaya menjaga stabilitas dan keamanan UEA, serta mempromosikan toleransi dan koeksistensi antaragama di negara tersebut.
Namun, kepemimpinannya juga menghadapi kritik, terutama terkait keterlibatan UEA dalam konflik regional seperti di Yaman dan Libya. Beberapa organisasi hak asasi manusia menyoroti peran UEA dalam konflik tersebut dan dampaknya terhadap situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Meskipun demikian, Mohamed tetap menjadi tokoh sentral dalam politik dan pemerintahan UEA, dengan pengaruh yang signifikan baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Visinya untuk masa depan UEA mencakup modernisasi, diversifikasi ekonomi, dan peningkatan peran negara tersebut di panggung global.
Di bawah kepemimpinannya, UEA terus berkembang sebagai salah satu negara paling maju di Timur Tengah, dengan fokus pada inovasi, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan. Mohamed bin Zayed Al Nahyan tetap menjadi simbol kepemimpinan yang berorientasi pada masa depan bagi UEA dan kawasan sekitarnya.
(ahm)
Lihat Juga :