NATO Buka Pintu Normalisasi Hubungan dengan Rusia
Minggu, 16 Maret 2025 - 09:47 WIB

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte membuka pintu untuk normalisasi hubungan dengan Rusia. Foto/RUSI
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Mark Rutte membuka pintu untuk normalisasi hubungan dengan Rusia.
Menurutnya, pemulihan hubungan bisa terjadi setelah perang Rusia-Ukraina berakhir.
"Wajar jika perang berhenti bagi Eropa, selangkah demi selangkah, dan juga bagi AS, selangkah demi selangkah, untuk memulihkan hubungan normal dengan Rusia," kata Rutte dalam wawancara dengan Bloomberg.
Namun, bos aliansi tersebut menambahkan bahwa NATO harus terus menekan Moskow untuk memastikan mereka terlibat serius dalam negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan Ukraina.
"Kita sama sekali belum sampai di sana," katanya, mengacu pada normalisasi hubungan apa pun dengan Rusia.
"Itulah sebabnya kita memiliki sanksi. Jangan naif tentang Rusia. Namun dalam jangka panjang, Rusia ada di sana, dan Rusia tidak akan pergi,” ujarnya, yang dilansir Politico, Minggu (16/3/2025).
Pernyataan Rutte muncul sehari setelah dia bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, tempat keduanya membahas rencana AS untuk gencatan senjata di Ukraina, lebih dari tiga tahun sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh.
Mantan perdana menteri Belanda tersebut temenolak berkomentar tentang kelayakan rencana gencatan senjata 30 hari, tetapi menyebutnya sebagai "rencana yang sangat cerdas" dan mengatakan dia "senang" dengan perkembangannya.
Menurutnya, pemulihan hubungan bisa terjadi setelah perang Rusia-Ukraina berakhir.
"Wajar jika perang berhenti bagi Eropa, selangkah demi selangkah, dan juga bagi AS, selangkah demi selangkah, untuk memulihkan hubungan normal dengan Rusia," kata Rutte dalam wawancara dengan Bloomberg.
Namun, bos aliansi tersebut menambahkan bahwa NATO harus terus menekan Moskow untuk memastikan mereka terlibat serius dalam negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung dengan Ukraina.
"Kita sama sekali belum sampai di sana," katanya, mengacu pada normalisasi hubungan apa pun dengan Rusia.
"Itulah sebabnya kita memiliki sanksi. Jangan naif tentang Rusia. Namun dalam jangka panjang, Rusia ada di sana, dan Rusia tidak akan pergi,” ujarnya, yang dilansir Politico, Minggu (16/3/2025).
Pernyataan Rutte muncul sehari setelah dia bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, tempat keduanya membahas rencana AS untuk gencatan senjata di Ukraina, lebih dari tiga tahun sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh.
Mantan perdana menteri Belanda tersebut temenolak berkomentar tentang kelayakan rencana gencatan senjata 30 hari, tetapi menyebutnya sebagai "rencana yang sangat cerdas" dan mengatakan dia "senang" dengan perkembangannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda