Hamas Serahkan 4 Jasad Sandera yang Dibom Israel, Netanyahu Ancam Balas Dendam
Jum'at, 21 Februari 2025 - 07:05 WIB
“Netanyahu sekarang berduka atas jenazah para tahanannya, mencoba menghindari tanggung jawab atas kematian mereka,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, menuduhnya menggunakan situasi itu untuk kelangsungan hidup politik.
Ancaman balas dendam Netanyahu terhadap Gaza muncul saat kemarahan publik Israel meningkat atas pemulangan para sandera dalam peti mati untuk pertama kalinya dalam kesepakatan pertukaran tahanan.
Reaksi keras tersebut memaksa Netanyahu membatalkan rencana menghadiri penerimaan jenazah, karena khawatir citra saat itu akan berbalik melawannya, menurut laporan media Israel.
Kubu pposisi Israel menyalahkan Netanyahu atas kematian empat sandera tersebut, dengan alasan dia menunda pertukaran tahanan selama berbulan-bulan untuk menghindari membahayakan koalisinya yang rapuh, yang mencakup menteri sayap kanan yang mendorong agar perang di Gaza terus berlanjut.
Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku bulan lalu, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.300 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong Palestina tersebut.
Ancaman balas dendam Netanyahu terhadap Gaza muncul saat kemarahan publik Israel meningkat atas pemulangan para sandera dalam peti mati untuk pertama kalinya dalam kesepakatan pertukaran tahanan.
Reaksi keras tersebut memaksa Netanyahu membatalkan rencana menghadiri penerimaan jenazah, karena khawatir citra saat itu akan berbalik melawannya, menurut laporan media Israel.
Kubu pposisi Israel menyalahkan Netanyahu atas kematian empat sandera tersebut, dengan alasan dia menunda pertukaran tahanan selama berbulan-bulan untuk menghindari membahayakan koalisinya yang rapuh, yang mencakup menteri sayap kanan yang mendorong agar perang di Gaza terus berlanjut.
Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku bulan lalu, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.300 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di daerah kantong Palestina tersebut.
(mas)
Lihat Juga :