1.800 Warga Palestina ‘Hilang Secara Paksa’ di Penjara-penjara Suriah
Selasa, 01 September 2020 - 23:01 WIB
DAMASKUS - Lebih dari 1.800 warga Palestina hilang secara paksa, termasuk wanita dan anak-anak yang mengalami penyiksaan dan penderitaan di dalam penjara-penjara rezim Suriah .
Laporan terbaru itu diungkap kantor berita Shehab. Menurut Grup Tugas untuk Palestina di Suriah , ada 1.797 orang Palestina yang hilang secara paksa di dalam penjara-penjara rezim Suriah, menambah 620 orang yang meninggal akibat penyiksaan.
Pada Hari Internasional untuk Orang yang Hilang Secara Paksa, yang diperingati pada 30 Agustus, Grup Tugas itu menyatakan, “Banyak keluarga pengungsi Palestina menolak memberi informasi tentang kondisi putra mereka yang hilang secara paksa atau meninggal dunia karena takut ditahan dan diinterogasi oleh rezim Suriah.”
“Orang-orang ini menjadi target penyiksaan setiap hari di pusat-pusat penahanan rahasia yang kurang memiliki layanan kesehatan mendasar,” ungkap pernyataan Grup Tugas itu. (Baca Juga: Raja Salman Arab Saudi Pecat Komandan Pasukan Gabungan karena Korupsi)
Grup itu mendesak rezim Suriah membebaskan orang-orang itu atau memberikan informasi tentang mereka, menekankan pentingnya mengungkap siapa yang tewas dan yang masih hidup. (Baca Infografis: Yunani Lawan Turki, Prancis Pasok 18 Jet Tempur Rafale)
Selain itu, grup itu menekankan pentingnya memberikan informasi tentang tempat penguburan mereka yang meninggal dunia di tahanan. (Lihat Video: Digelar Secara Drive In, Mahasiswa Ini Nekat Datang Naik Becak Saat Wisuda)
Laporan terbaru itu diungkap kantor berita Shehab. Menurut Grup Tugas untuk Palestina di Suriah , ada 1.797 orang Palestina yang hilang secara paksa di dalam penjara-penjara rezim Suriah, menambah 620 orang yang meninggal akibat penyiksaan.
Pada Hari Internasional untuk Orang yang Hilang Secara Paksa, yang diperingati pada 30 Agustus, Grup Tugas itu menyatakan, “Banyak keluarga pengungsi Palestina menolak memberi informasi tentang kondisi putra mereka yang hilang secara paksa atau meninggal dunia karena takut ditahan dan diinterogasi oleh rezim Suriah.”
“Orang-orang ini menjadi target penyiksaan setiap hari di pusat-pusat penahanan rahasia yang kurang memiliki layanan kesehatan mendasar,” ungkap pernyataan Grup Tugas itu. (Baca Juga: Raja Salman Arab Saudi Pecat Komandan Pasukan Gabungan karena Korupsi)
Grup itu mendesak rezim Suriah membebaskan orang-orang itu atau memberikan informasi tentang mereka, menekankan pentingnya mengungkap siapa yang tewas dan yang masih hidup. (Baca Infografis: Yunani Lawan Turki, Prancis Pasok 18 Jet Tempur Rafale)
Selain itu, grup itu menekankan pentingnya memberikan informasi tentang tempat penguburan mereka yang meninggal dunia di tahanan. (Lihat Video: Digelar Secara Drive In, Mahasiswa Ini Nekat Datang Naik Becak Saat Wisuda)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda