Perbandingan Kekuatan Militer Suriah vs Indonesia
Rabu, 18 Desember 2024 - 13:45 WIB
DAMASKUS - Suriah merupakan negara di Timur Tengah yang memiliki kekuatan militer cukup memadai. Namun konflik yang berkepanjangan membuat kekuatan militer negara itu merosot drastis.
Apalagi setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan dari kekuasaan oleh pemberontak, kekuatan militer Suriah mengalami perubahan signifikan.
Berikut adalah perbandingan kekuatan militer Suriah dan Indonesia berdasarkan data terbaru:
Sebelum pecahnya perang sipil di Suriah pada tahun 2011, kekuatan militer Suriah cukup kuat dan kompleks.
Militer Suriah memiliki sekitar 170.000 personel aktif, termasuk pasukan darat, udara, dan laut. Mereka memiliki sekitar 2.720 tank, 14.550 kendaraan beroda terbuka, dan 2.400 senjata artileri.
Di samping itu, mereka juga memiliki 452 pesawat militer, termasuk 168 pesawat tempur dan 57 pesawat serangan.
Namun, situasi telah berubah drastis sejak pecahnya konflik. Konflik ini, yang melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah pusat, kelompok oposisi, dan pasukan asing, telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur militer Suriah.
Selain itu, serangan udara yang terus-menerus dari Israel telah menghancurkan banyak aset militer Suriah.
Israel telah melakukan serangkaian serangan udara terhadap target militer Suriah, yang mereka sebut sebagai upaya untuk mencegah alat militer jatuh ke tangan kelompok bersenjata.
Serangan ini, yang dimulai pada tahun 2017 dan berlanjut hingga kini, telah menghancurkan hingga 80% dari semua aset militer Suriah.
Beberapa target utama termasuk sistem pertahanan udara, basis militer, dan fasilitas pengembangan roket.
Meskipun Suriah berusaha merekonstruksi kekuatan militer mereka, tantangan yang dihadapi sangat besar. Rekonstruksi membutuhkan waktu bertahun-tahun dan biaya miliar dolar.
Pemerintah baru Suriah juga harus menghadapi masalah keuangan yang serius dan kekurangan sumber daya.
Meskipun ada upaya dari negara-negara seperti Iran untuk membantu, biaya yang diperlukan untuk memperbaiki dan mengganti aset militer yang hancur sangat besar.
Indonesia memiliki kekuatan militer yang lebih stabil dan berkembang dibandingkan dengan Suriah. Berikut adalah beberapa aspek kekuatan militer Indonesia:
Personel Aktif: Sekitar 400.000 tentara aktif.
Anggaran Militer: Diperkirakan sekitar USD9,2 miliar per tahun.
Peralatan Militer: Indonesia memiliki berbagai jenis peralatan militer modern, termasuk tank, pesawat tempur, kapal perang, dan sistem pertahanan udara. Indonesia juga terus memperbarui dan meningkatkan peralatan militer mereka.
Indonesia memiliki hubungan militer yang baik dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara ASEAN lainnya, yang membantu dalam pengembangan dan modernisasi kekuatan militer mereka.
Secara keseluruhan, kekuatan militer Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan Suriah dalam hal jumlah personel, anggaran militer, dan peralatan militer.
Indonesia juga memiliki stabilitas politik dan dukungan internasional yang lebih baik, yang membantu dalam pengembangan dan modernisasi kekuatan militer mereka.
Sementara itu, Suriah masih menghadapi tantangan besar akibat konflik yang berkepanjangan dan ketergantungan pada dukungan asing untuk membangun kembali kekuatan militer mereka yang hancur akibat perang.
Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?
Apalagi setelah Presiden Bashar al-Assad digulingkan dari kekuasaan oleh pemberontak, kekuatan militer Suriah mengalami perubahan signifikan.
Berikut adalah perbandingan kekuatan militer Suriah dan Indonesia berdasarkan data terbaru:
Kekuatan Militer Suriah
Sebelum pecahnya perang sipil di Suriah pada tahun 2011, kekuatan militer Suriah cukup kuat dan kompleks.
Militer Suriah memiliki sekitar 170.000 personel aktif, termasuk pasukan darat, udara, dan laut. Mereka memiliki sekitar 2.720 tank, 14.550 kendaraan beroda terbuka, dan 2.400 senjata artileri.
Di samping itu, mereka juga memiliki 452 pesawat militer, termasuk 168 pesawat tempur dan 57 pesawat serangan.
Namun, situasi telah berubah drastis sejak pecahnya konflik. Konflik ini, yang melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah pusat, kelompok oposisi, dan pasukan asing, telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur militer Suriah.
Selain itu, serangan udara yang terus-menerus dari Israel telah menghancurkan banyak aset militer Suriah.
Serangan Israel dan Dampaknya
Israel telah melakukan serangkaian serangan udara terhadap target militer Suriah, yang mereka sebut sebagai upaya untuk mencegah alat militer jatuh ke tangan kelompok bersenjata.
Serangan ini, yang dimulai pada tahun 2017 dan berlanjut hingga kini, telah menghancurkan hingga 80% dari semua aset militer Suriah.
Beberapa target utama termasuk sistem pertahanan udara, basis militer, dan fasilitas pengembangan roket.
Rekonstruksi dan Tantangan
Meskipun Suriah berusaha merekonstruksi kekuatan militer mereka, tantangan yang dihadapi sangat besar. Rekonstruksi membutuhkan waktu bertahun-tahun dan biaya miliar dolar.
Pemerintah baru Suriah juga harus menghadapi masalah keuangan yang serius dan kekurangan sumber daya.
Meskipun ada upaya dari negara-negara seperti Iran untuk membantu, biaya yang diperlukan untuk memperbaiki dan mengganti aset militer yang hancur sangat besar.
Kekuatan Militer Indonesia
Indonesia memiliki kekuatan militer yang lebih stabil dan berkembang dibandingkan dengan Suriah. Berikut adalah beberapa aspek kekuatan militer Indonesia:
Personel Aktif: Sekitar 400.000 tentara aktif.
Anggaran Militer: Diperkirakan sekitar USD9,2 miliar per tahun.
Peralatan Militer: Indonesia memiliki berbagai jenis peralatan militer modern, termasuk tank, pesawat tempur, kapal perang, dan sistem pertahanan udara. Indonesia juga terus memperbarui dan meningkatkan peralatan militer mereka.
Indonesia memiliki hubungan militer yang baik dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara ASEAN lainnya, yang membantu dalam pengembangan dan modernisasi kekuatan militer mereka.
Perbandingan
Secara keseluruhan, kekuatan militer Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan Suriah dalam hal jumlah personel, anggaran militer, dan peralatan militer.
Indonesia juga memiliki stabilitas politik dan dukungan internasional yang lebih baik, yang membantu dalam pengembangan dan modernisasi kekuatan militer mereka.
Sementara itu, Suriah masih menghadapi tantangan besar akibat konflik yang berkepanjangan dan ketergantungan pada dukungan asing untuk membangun kembali kekuatan militer mereka yang hancur akibat perang.
Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda