Izin Penggunaan Rudal Jarak Jauh Jadi Warisan Perang bagi Trump, Berikut 4 Konsekuensinya

Senin, 18 November 2024 - 17:25 WIB
Donald Trump akan mewarisi perang yang buruk dari Joe Biden. Foto/X/@ekiphabercom
WASHINGTON - Keputusan Presiden AS Joe Biden untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh Amerika di Rusia mengikuti pola yang sudah lazim.

Gedung Putih menolak selama berbulan-bulan untuk mengabulkan permintaan senjata dari Ukraina, karena khawatir akan menimbulkan eskalasi. Kyiv dengan lantang mengecam penolakan tersebut, dan tepat ketika permintaan tersebut tampaknya telah dikesampingkan, pemerintahan Biden menyetujuinya.

Permintaan Ukraina untuk HIMARS, tank Abrams, F16 – semuanya mengikuti pola yang sama, yakni menolak dan berdalih, lalu mengabulkan, hampir pada saat sudah terlambat.



Apakah sudah terlambat bagi Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat buatan AS, atau ATACMS, untuk membuat perbedaan jika mengenai target jauh di dalam Rusia?

Izin Penggunaan Rudal Jarak Jauh Jadi Warisan Perang bagi Trump, Berikut 4 Konsekuensinya

1. Persediaan ATACMS Sangat Terbatas

Persediaan ATACMS yang bisa didapatkan Ukraina terbatas. Jadi, bahkan jika Kyiv mampu menyerang jauh di dalam Rusia – dan jangkauan ATACMS yang lebih jauh adalah 100 km atau 62 mil – tidak akan menghasilkan perubahan dalam semalam di medan perang.

"Analis telah membuat daftar volume target Rusia yang berada dalam jangkauan rudal ini – dengan Institut Studi Perang membuat daftar ratusan target – setelah pemerintahan Biden tampaknya memberi pengarahan bahwa lapangan udara Rusia dalam jangkauan ATACMS telah melihat pesawat serang mereka dievakuasi lebih dalam ke dalam Rusia," jelas Nick Paton Walsh, analis perang Ukraina dan Rusia, dilansir CNN.

Namun sebenarnya, Ukraina tidak akan mendapatkan cukup ATACMS untuk mengubah arah perang.



2. Drone Buatan Ukraina Lebih Murah dan Efektif

Ukraina berhasil menembus lebih dalam wilayah Rusia menggunakan pesawat nirawak yang diproduksi di dalam negeri dan lebih murah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More