4 Fakta Pemerintahan Trump Mendatang Lebih Pro-Israel
Sabtu, 16 November 2024 - 12:37 WIB
WASHINGTON - 4 Fakta Pemerintahan Trump Mendatang Lebih Pro-Israel
Donald Trump yang terpilih kembali akan menggerakkan pemerintahannya lebih dekat lagi ke Israel dan tidak akan merasakan tekanan untuk berpura-pura ada perbedaan antara kepentingan kedua negara.
"Benar-benar ada potensi perubahan paradigma yang luar biasa di sejumlah bidang, seperti memajukan kerja sama regional dan memberikan tekanan maksimum pada Iran," kata Fredman.
Baca Juga: Zionis Tak Ingin Punya Pesaing dalam Kepemilikan Senjata Nuklir
Seperti slogan domestiknya, Pieprz mengatakan, Trump ingin "membuat hubungan AS-Israel hebat lagi".
"Dia tidak dapat mengakhiri perang di Gaza dan tidak akan menekan Netanyahu untuk melakukannya," kata Miller kepada AFP.
Bishara mengatakan antusiasme Witkoff terlihat jelas selama pidato Netanyahu di Kongres pada bulan Juli, di mana dia "bahkan tidak bisa duduk diam selama lima detik" karena tepuk tangan terus-menerus darinya.
Bishara menyatakan bahwa penghormatan terbuka seperti itu terhadap Netanyahu menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan utusan tersebut untuk menjaga netralitas, objektivitas, dan kredibilitas dalam membentuk kebijakan Amerika tentang Israel-Palestina.
Lihat Juga: Pilot AS Bercerita Kehabisan Rudal saat Menghadapi Ratusan Drone Iran yang Menyerang Israel
Donald Trump yang terpilih kembali akan menggerakkan pemerintahannya lebih dekat lagi ke Israel dan tidak akan merasakan tekanan untuk berpura-pura ada perbedaan antara kepentingan kedua negara.
4 Fakta Pemerintahan Trump Mendatang Lebih Pro-Israel
1. Memberikan Tekanan Maksimum kepada Iran
Berbicara kepada kantor berita AFP, Asher Fredman, direktur lembaga pemikir Israel, Misgav Institute for National Security and Zionist Strategy, mengatakan pemerintahan Trump yang akan datang tampak "lebih pro-Israel daripada kebanyakan orang Israel"."Benar-benar ada potensi perubahan paradigma yang luar biasa di sejumlah bidang, seperti memajukan kerja sama regional dan memberikan tekanan maksimum pada Iran," kata Fredman.
Baca Juga: Zionis Tak Ingin Punya Pesaing dalam Kepemilikan Senjata Nuklir
2. Tidak Memiliki Konflik dengan Israel seperti Pemerintahan Biden Sebelumnya
Elie Pieprz, direktur hubungan internasional di Forum Pertahanan dan Keamanan Israel – sebuah organisasi yang secara terbuka berhaluan Zionis, mengatakan Biden memiliki hubungan yang sulit dengan Israel sementara Trump kemungkinan akan berusaha meredakan ketegangan apa pun.Seperti slogan domestiknya, Pieprz mengatakan, Trump ingin "membuat hubungan AS-Israel hebat lagi".
3. Memiliki Pendekatan yang Oportunis
Aaron David Miller, seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace dan mantan penasihat Departemen Luar Negeri AS, mengatakan Trump memiliki pendekatan "oportunistik, transaksional, dan ad hoc" terhadap urusan internasional dan tidak mungkin dapat menghentikan perang Israel di Gaza."Dia tidak dapat mengakhiri perang di Gaza dan tidak akan menekan Netanyahu untuk melakukannya," kata Miller kepada AFP.
4. Pemilihan Kandidat Menteri Pro-Zionis
Analis politik senior Al Jazeera Marwan Bishara telah menyoroti kekaguman yang tampak dari utusan Timur Tengah AS yang baru Steven Witkoff terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.Bishara mengatakan antusiasme Witkoff terlihat jelas selama pidato Netanyahu di Kongres pada bulan Juli, di mana dia "bahkan tidak bisa duduk diam selama lima detik" karena tepuk tangan terus-menerus darinya.
Bishara menyatakan bahwa penghormatan terbuka seperti itu terhadap Netanyahu menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan utusan tersebut untuk menjaga netralitas, objektivitas, dan kredibilitas dalam membentuk kebijakan Amerika tentang Israel-Palestina.
Lihat Juga: Pilot AS Bercerita Kehabisan Rudal saat Menghadapi Ratusan Drone Iran yang Menyerang Israel
(ahm)
tulis komentar anda