Elon Musk Bikin Kesal Tim Transisi Donald Trump
Jum'at, 15 November 2024 - 18:30 WIB
WASHINGTON - CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk telah melewati batas waktu sambutannya di kawasan Mar-a-Lago milik Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan "berperilaku seolah-olah dia adalah wakil presiden".
Kabar itu menurut sumber yang dekat dengan tim pemenang pemilu Trump tersebut kepada NBC News. Tim Trump membantah adanya ketegangan di antara keduanya.
Musk bergabung dengan Trump di Mar-a-Lago pada malam pemilihan dan telah menghabiskan sebagian besar pekan lalu di resor Florida tersebut untuk membantu tim transisi.
Taipan teknologi tersebut telah mempertimbangkan penunjukan kabinet Trump, dan hadir ketika Trump melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Musk juga dilaporkan berbicara langsung dengan Zelensky pada satu titik.
Kedekatan Musk dengan Trump tampaknya telah membuat kesal beberapa staf transisi presiden terpilih, menurut seorang sumber di Mar-a-Lago kepada NBC News pada hari Rabu (13/11/2024).
"Dan dia pasti mengambil banyak pujian atas kemenangan presiden. Membual tentang America PAC dan X kepada siapa pun yang mau mendengarkan. Dia mencoba membuat Presiden Trump merasa berutang budi padanya. Dan presiden tidak berutang budi kepada siapa pun,” ujar sumber itu.
Sumber kedua mengatakan Musk memiliki “pendapat tentang segala hal” dan desakannya untuk berbagi pendapat ini telah mulai mengganggu para pembantu dan penasihat Trump yang paling senior.
“Dia ingin dianggap memiliki suara dalam segala hal (bahkan jika dia tidak melakukannya),” ujar sumber itu, seraya menambahkan lobi agresif Musk dapat merusak posisinya di mata presiden terpilih dalam jangka panjang.
Selama sepekan terakhir, banyak sumber yang dekat dengan Trump telah menyebarkan gosip terkait transisi ke media.
Kabar itu menurut sumber yang dekat dengan tim pemenang pemilu Trump tersebut kepada NBC News. Tim Trump membantah adanya ketegangan di antara keduanya.
Musk bergabung dengan Trump di Mar-a-Lago pada malam pemilihan dan telah menghabiskan sebagian besar pekan lalu di resor Florida tersebut untuk membantu tim transisi.
Taipan teknologi tersebut telah mempertimbangkan penunjukan kabinet Trump, dan hadir ketika Trump melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Musk juga dilaporkan berbicara langsung dengan Zelensky pada satu titik.
Kedekatan Musk dengan Trump tampaknya telah membuat kesal beberapa staf transisi presiden terpilih, menurut seorang sumber di Mar-a-Lago kepada NBC News pada hari Rabu (13/11/2024).
"Dan dia pasti mengambil banyak pujian atas kemenangan presiden. Membual tentang America PAC dan X kepada siapa pun yang mau mendengarkan. Dia mencoba membuat Presiden Trump merasa berutang budi padanya. Dan presiden tidak berutang budi kepada siapa pun,” ujar sumber itu.
Sumber kedua mengatakan Musk memiliki “pendapat tentang segala hal” dan desakannya untuk berbagi pendapat ini telah mulai mengganggu para pembantu dan penasihat Trump yang paling senior.
“Dia ingin dianggap memiliki suara dalam segala hal (bahkan jika dia tidak melakukannya),” ujar sumber itu, seraya menambahkan lobi agresif Musk dapat merusak posisinya di mata presiden terpilih dalam jangka panjang.
Selama sepekan terakhir, banyak sumber yang dekat dengan Trump telah menyebarkan gosip terkait transisi ke media.
tulis komentar anda