Inisiatif Nasional Palestina Ungkap Trump Mungkin Dukung Israel Caplok Tepi Barat
Jum'at, 15 November 2024 - 00:01 WIB
TEPI BARAT - “Kesepakatan Abad Ini” yang diusulkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memungkinkan Israel mencaplok semua permukiman di Tepi Barat yang diduduki.
Peringatan itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina Mustafa Barghouti.
Mengomentari pernyataan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengenai rencana Tel Aviv mencaplok Tepi Barat yang diduduki pada tahun 2025, Barghouti mengatakan niat Israel sudah jelas sejak lama, bahkan sebelum pernyataan menteri tersebut.
Dia mengingat tak lama setelah menjabat, Smotrich menegaskan, “Israel harus memenuhi Tepi Barat dengan para pemukim dan permukiman sehingga Palestina kehilangan semua harapan untuk negara merdeka; mereka harus pergi, tunduk sepenuhnya, atau mati.”
Barghouti menyebut waktu pengumuman Smotrich, dikombinasikan dengan diamnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menandakan langkah menuju aneksasi, terutama dengan pandangan Trump yang dilaporkan bahwa Israel terlalu kecil dan membutuhkan perluasan.
"Ini adalah sesuatu yang Trump coba lakukan selama pemerintahan sebelumnya dan mungkin akan dilakukan lagi sekarang. Namun, pengumuman seperti itu akan merugikan dan tidak menjamin bahwa Israel akan memiliki kendali penuh atas situasi tersebut," papar dia.
Dia berpendapat ambisi ini pada dasarnya cacat, dengan mengutip ketidakmampuan militer Israel membasmi perlawanan di Gaza, membangun kendali yang efektif, atau mencapai tujuannya termasuk mengembalikan para tawanan meskipun telah melakukan semua pembantaian dan pembersihan etnis di sana.
"Selama rakyat Palestina menolak tindakan Israel ini, pihak eksternal mana pun yang menawarkan konsesi kepada Israel tidak memiliki arti penting," tegas dia.
Peringatan itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina Mustafa Barghouti.
Mengomentari pernyataan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengenai rencana Tel Aviv mencaplok Tepi Barat yang diduduki pada tahun 2025, Barghouti mengatakan niat Israel sudah jelas sejak lama, bahkan sebelum pernyataan menteri tersebut.
Dia mengingat tak lama setelah menjabat, Smotrich menegaskan, “Israel harus memenuhi Tepi Barat dengan para pemukim dan permukiman sehingga Palestina kehilangan semua harapan untuk negara merdeka; mereka harus pergi, tunduk sepenuhnya, atau mati.”
Barghouti menyebut waktu pengumuman Smotrich, dikombinasikan dengan diamnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menandakan langkah menuju aneksasi, terutama dengan pandangan Trump yang dilaporkan bahwa Israel terlalu kecil dan membutuhkan perluasan.
"Ini adalah sesuatu yang Trump coba lakukan selama pemerintahan sebelumnya dan mungkin akan dilakukan lagi sekarang. Namun, pengumuman seperti itu akan merugikan dan tidak menjamin bahwa Israel akan memiliki kendali penuh atas situasi tersebut," papar dia.
Dia berpendapat ambisi ini pada dasarnya cacat, dengan mengutip ketidakmampuan militer Israel membasmi perlawanan di Gaza, membangun kendali yang efektif, atau mencapai tujuannya termasuk mengembalikan para tawanan meskipun telah melakukan semua pembantaian dan pembersihan etnis di sana.
"Selama rakyat Palestina menolak tindakan Israel ini, pihak eksternal mana pun yang menawarkan konsesi kepada Israel tidak memiliki arti penting," tegas dia.
Baca Juga
(sya)
tulis komentar anda