Biden Izinkan Pengerahan Kontraktor Militer AS ke Ukraina
Sabtu, 09 November 2024 - 13:01 WIB
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan lengser telah mencabut larangan de facto atas pengerahan kontraktor pertahanan AS di Ukraina untuk memperbaiki persenjataan buatan Amerika.
Reuters melaporkan kebijakan itu pada hari Jumat (8/11/2024), mengutip pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya.
Pembalikan kebijakan AS sebelumnya ini terjadi ketika Donald Trump, yang skeptis dalam memberikan pendanaan dan bantuan militer kepada Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia, mengamankan masa jabatan keduanya di Gedung Putih.
Meskipun tidak jelas apakah Trump akan melanjutkan kebijakan sebelumnya, dia telah berjanji tidak membahayakan nyawa orang Amerika dan akan segera mengakhiri konflik setelah menjabat lagi.
Kehadiran Amerika yang potensial di lapangan akan "kecil" dan berlokasi "jauh" dari garis depan, dan mereka tidak diharapkan untuk terlibat dalam pertempuran, tulis Reuters pada Jumat, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Karena AS dan mitra NATO-nya telah menyediakan Kiev dengan persenjataan buatan Amerika yang semakin canggih, seperti jet tempur F-16 dan sistem pertahanan udara Patriot, pembatasan telah memperlambat perbaikan dan terbukti semakin menantang.
Sebagian besar peralatan telah rusak parah dan tidak dapat diperbaiki oleh spesialis Kiev sendiri.
Menurut pejabat lain, perubahan kebijakan tersebut membuat Pentagon lebih dekat dengan Departemen Luar Negeri AS dan USAID, yang telah memiliki kontraktor di Ukraina.
"Kontraktor-kontraktor ini akan membantu Angkatan Bersenjata Ukraina memperbaiki dan merawat peralatan yang disediakan AS dengan cepat sesuai kebutuhan sehingga dapat segera kembali ke garis depan," tulis CNN pada Jumat, mengutip seorang pejabat pertahanan.
Reuters melaporkan kebijakan itu pada hari Jumat (8/11/2024), mengutip pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya.
Pembalikan kebijakan AS sebelumnya ini terjadi ketika Donald Trump, yang skeptis dalam memberikan pendanaan dan bantuan militer kepada Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia, mengamankan masa jabatan keduanya di Gedung Putih.
Meskipun tidak jelas apakah Trump akan melanjutkan kebijakan sebelumnya, dia telah berjanji tidak membahayakan nyawa orang Amerika dan akan segera mengakhiri konflik setelah menjabat lagi.
Kehadiran Amerika yang potensial di lapangan akan "kecil" dan berlokasi "jauh" dari garis depan, dan mereka tidak diharapkan untuk terlibat dalam pertempuran, tulis Reuters pada Jumat, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.
Karena AS dan mitra NATO-nya telah menyediakan Kiev dengan persenjataan buatan Amerika yang semakin canggih, seperti jet tempur F-16 dan sistem pertahanan udara Patriot, pembatasan telah memperlambat perbaikan dan terbukti semakin menantang.
Sebagian besar peralatan telah rusak parah dan tidak dapat diperbaiki oleh spesialis Kiev sendiri.
Menurut pejabat lain, perubahan kebijakan tersebut membuat Pentagon lebih dekat dengan Departemen Luar Negeri AS dan USAID, yang telah memiliki kontraktor di Ukraina.
"Kontraktor-kontraktor ini akan membantu Angkatan Bersenjata Ukraina memperbaiki dan merawat peralatan yang disediakan AS dengan cepat sesuai kebutuhan sehingga dapat segera kembali ke garis depan," tulis CNN pada Jumat, mengutip seorang pejabat pertahanan.
tulis komentar anda