Meski Tak Mampu Bendung Rudal Iran, Hamas, dan Hizbullah, 10 Negara Tetap Pakai Iron Dome

Senin, 04 November 2024 - 22:12 WIB
Iron Dome masih digunakan di banyak negara. Foto/X/@CallSignTsoi
WASHINGTON - Iron Dome adalah sistem pertahanan udara bergerak Israel yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defence Systems dan Israel Aerospace Industries, yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak empat hingga 70 kilometer.

Selama perang dengan Hamas, Hizbullah dan Iran, Iron Dome Israel disebut gagal melindungi negara tersebut. Rudal dari para pejuang tersebut mampu menembus Iron Dome.

Yang menimbulkan pertanyaan, berapa banyak negara yang memiliki teknologi kubah besi dari Israel atau teknologi serupa?



Meski Tak Mampu Bendung Rudal Iran, Hamas, dan Hizbullah, 10 Negara Tetap Pakai Iron Dome

1. Amerika Serikat

Melansir Pulse, AS membeli komponen Iron Dome pada tahun 2019, termasuk dua baterai dengan radar dan komponen lainnya, dan mereka juga telah memulai proses untuk membeli 1920 rudal Tamir pada tahun 2023, kubah yang digunakan bersama Iron Dome.

2. Inggris

Inggris telah mengakuisisi teknologi Iron Dome untuk menciptakan sistem Sky Sabre, yang mencakup pusat kendali tembakan produksi Rafael, radar Swedia, dan Common Anti-air Modular Missiles (CAMM) yang dikembangkan Inggris. Sky Sabre dipasarkan sebagai sistem yang mampu mengenai objek yang melaju dengan kecepatan suara.

3. Azerbaijan

Pada bulan Mei 2021, Kementerian Pertahanan Azerbaijan membeli Iron Dome milik Israel, sistem pertahanan rudal balistik jarak pendek, sebagai respons atas konflik yang sedang berlangsung antara negara itu dengan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh.

4. India

India juga diyakini tertarik pada Iron Dome. Namun, para pejabat telah menepis gagasan tersebut karena pengembangan versi Iron Dome selama bertahun-tahun, termasuk sistem pertahanan rudal balistik (BMD) seperti Prithvi Air Defence (PAD), Advanced Air Defence (AAD), dan Akash Air Defence.

5. Kanada

Pada tahun 2015, Kementerian Pertahanan Kanada bekerja sama dengan produsen Israel untuk mendapatkan radar jarak menengah bagi Angkatan Bersenjata Kanada, yang memungkinkan lokasi senjata yang tepat dan pengawasan udara yang ditingkatkan. Radar tersebut dikirimkan pada tahun 2017.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More