Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Unjuk Kekuatan Kim Jong-un
Kamis, 31 Oktober 2024 - 07:32 WIB
SEOUL - Korea Utara (Korut) telah menguji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) ke perairan di lepas pantai timurnya, Kamis (31/10/2024) pagi. Demikian pengumuman militer Korea Selatan.
Manuver langka militer Pyongyang ini merupakan aksi unjuk kekuatan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang berambisi membuat negaranya menjadi negara adidaya nuklir.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peluncuran rudal ke arah Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, terdeteksi sekitar pukul 07.10 pagi waktu setempat.
“Rudal balistik Korea Utara tampaknya merupakan ICBM yang ditembakkan pada lintasan yang tinggi,” kata JCS dalam sebuah pesan teks, sebagaimana diberitakan kantor berita Yonhap.
Peluncuran rudal jarak jauh Korea Utara dalam lintasan yang tinggi berarti menembakkan rudal hampir vertikal. Hal ini memungkinkan rudal untuk melaju ke ketinggian yang sangat tinggi tetapi kemudian mendarat pada jarak horizontal yang pendek dari lokasi peluncuran.
Peluncuran misil semacam itu memungkinkan Pyongyang mengumpulkan data yang dikirim kembali dari uji coba rudal untuk lebih memahami tantangan yang dihadapi saat hulu ledak jarak jauh memasuki kembali atmosfer Bumi.
Menurut laporan Yonhap, Korea Utara belum menguji coba rudal balistik sejak September tahun ini dan belum meluncurkan ICBM sejak Desember 2023.
Peluncuran rudal terbaru Korea Utara ini terjadi sehari setelah badan intelijen militer Korea Selatan memberi tahu anggota Parlemen bahwa Korea Utara kemungkinan telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketujuh dan hampir menguji coba rudal jarak jauh yang mampu mencapai wilayah Amerika Serikat.
Manuver langka militer Pyongyang ini merupakan aksi unjuk kekuatan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang berambisi membuat negaranya menjadi negara adidaya nuklir.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peluncuran rudal ke arah Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, terdeteksi sekitar pukul 07.10 pagi waktu setempat.
“Rudal balistik Korea Utara tampaknya merupakan ICBM yang ditembakkan pada lintasan yang tinggi,” kata JCS dalam sebuah pesan teks, sebagaimana diberitakan kantor berita Yonhap.
Peluncuran rudal jarak jauh Korea Utara dalam lintasan yang tinggi berarti menembakkan rudal hampir vertikal. Hal ini memungkinkan rudal untuk melaju ke ketinggian yang sangat tinggi tetapi kemudian mendarat pada jarak horizontal yang pendek dari lokasi peluncuran.
Peluncuran misil semacam itu memungkinkan Pyongyang mengumpulkan data yang dikirim kembali dari uji coba rudal untuk lebih memahami tantangan yang dihadapi saat hulu ledak jarak jauh memasuki kembali atmosfer Bumi.
Menurut laporan Yonhap, Korea Utara belum menguji coba rudal balistik sejak September tahun ini dan belum meluncurkan ICBM sejak Desember 2023.
Peluncuran rudal terbaru Korea Utara ini terjadi sehari setelah badan intelijen militer Korea Selatan memberi tahu anggota Parlemen bahwa Korea Utara kemungkinan telah menyelesaikan persiapan untuk uji coba nuklir ketujuh dan hampir menguji coba rudal jarak jauh yang mampu mencapai wilayah Amerika Serikat.
tulis komentar anda