Siapa yang Mengizinkan Israel Gunakan Wilayah Udara Irak untuk Menyerang Iran?

Senin, 28 Oktober 2024 - 16:45 WIB
AS yang mengizinkan Israel menggunakan wilayah udara Irak untuk menyerang Iran. Foto/X
BAGHDAD - Israel menggunakan wilayah udara Irak untuk melancarkan serangan udara ke Iran. Ternyata bukan pemerintah Irak yang mengizinkannya, tetapi militer Amerika Serikat (AS) yang membantu Israel menggunakan wilayah tersebut.

Kelompok perlawanan antiteror Irak Kata'ib Hezbollah memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan membayar harga karena membuka koridor luar angkasa bagi rezim Zionis untuk melakukan serangan udara terhadap beberapa instalasi militer di negara tetangga Iran.

"AS harus bertanggung jawab atas kecerobohannya dalam mengendalikan wilayah udara di Irak. AS akan membayar harga untuk masalah ini," kata Kata'ib Hezbollah (Brigade Hezbollah), dilansir Press TV.



"Dengan pertolongan Tuhan, ini akan terjadi di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Zionis tidak terkecuali,” tambah pernyataan itu.

Menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, jet tempur Israel menggunakan wilayah udara yang dikontrol AS di atas Irak untuk meluncurkan rudal ke lokasi militer Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa keterlibatan Amerika Serikat dalam tindakan agresi Israel terhadap negara itu “cukup jelas” karena telah menyediakan peralatan militer dan wilayah udara bagi rezim tersebut untuk melakukan serangan udara.

Kata’ib Hezbollah mengecam serangan Israel terhadap Iran sebagai “preseden berbahaya,” menekankan bahwa “beberapa faktor yang genting harus ditangani.”

“Tantangan yang paling menakutkan adalah penggunaan wilayah udara Irak untuk melancarkan serangan terhadap fasilitas Iran, yang terjadi berulang kali selama beberapa jam.

“Setelah mereka (pasukan Israel) berani menyerang Iran, mereka pasti akan berani menyerang Irak jika mereka tidak membayar harga yang mahal untuk agresi mereka,” kata kelompok perlawanan Irak itu dalam pernyataannya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More