Miliarder Elon Musk: Amerika Serikat Menuju Bangkrut
Jum'at, 25 Oktober 2024 - 12:48 WIB
WASHINGTON - Elon Musk, miliarder Amerika Serikat (AS), mengatakan negaranya sedang menuju kebangkrutan dan akan segera bangkrut jika pemerintah tidak berhenti menghabiskan begitu banyak uang.
Peringatan CEO Tesla dan SpaceX itu disampaikan saat mengomentari sebuah posting di X, yang menyoroti pembayaran bunga yang meroket atas utang pemerintah AS.
"Kita sekarang membayar hampir USD1,2 triliun per tahun sebagai bunga atas utang, sekitar 23% dari semua pajak, tarif, dan biaya yang dikumpulkan oleh pemerintah AS digunakan untuk membayar bunga atas utang," demikian posting akun Wall Street Silver.
Musk berkomentar: "Jika tidak ada pengurangan radikal pengeluaran pemerintah, maka, seperti halnya individu yang telah menanggung terlalu banyak utang, Amerika akan bangkrut secara de facto."
"Bunga utang cenderung menyerap semua pendapatan pajak dengan cepat, tidak menyisakan apa pun untuk kebutuhan kritis," lanjut miliarder pendukung calon presiden Donald Trump tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (25/10/2024).
Musk sebelumnya menunjukkan pada bulan September bahwa biaya untuk melayani utang federal AS yang besar telah melampaui anggaran pertahanan saat ini, yang mencapai USD840 miliar tahun ini.
Departemen Keuangan AS mengumumkan pada akhir Juli bahwa utang nasional telah melampaui USD35 triliun, melonjak 1 triliun dalam periode enam bulan. Angka saat ini adalah USD35,7 triliun, menurut US Debt Clock.
Ini bukan pertama kalinya miliarder teknologi itu membunyikan alarm atas utang AS. Awal tahun ini, Musk mengatakan bahwa tingkat belanja pemerintah saat ini menempatkan AS di jalur cepat menuju kebangkrutan, dan bahwa pengeluaran pemerintah yang berlebihan memicu inflasi.
Pada bulan September, dia menulis bahwa setiap triliun dolar utang yang ditambahkan adalah uang yang "harus dibayar oleh anak-cucu kita dengan cara tertentu."
Jika utang terus tumbuh pada kecepatan ini, kata Musk, AS akan terjebak dalam lingkaran setan di mana "satu-satunya hal yang dapat dibayar adalah bunga."
Peringatan CEO Tesla dan SpaceX itu disampaikan saat mengomentari sebuah posting di X, yang menyoroti pembayaran bunga yang meroket atas utang pemerintah AS.
"Kita sekarang membayar hampir USD1,2 triliun per tahun sebagai bunga atas utang, sekitar 23% dari semua pajak, tarif, dan biaya yang dikumpulkan oleh pemerintah AS digunakan untuk membayar bunga atas utang," demikian posting akun Wall Street Silver.
Musk berkomentar: "Jika tidak ada pengurangan radikal pengeluaran pemerintah, maka, seperti halnya individu yang telah menanggung terlalu banyak utang, Amerika akan bangkrut secara de facto."
"Bunga utang cenderung menyerap semua pendapatan pajak dengan cepat, tidak menyisakan apa pun untuk kebutuhan kritis," lanjut miliarder pendukung calon presiden Donald Trump tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (25/10/2024).
Musk sebelumnya menunjukkan pada bulan September bahwa biaya untuk melayani utang federal AS yang besar telah melampaui anggaran pertahanan saat ini, yang mencapai USD840 miliar tahun ini.
Departemen Keuangan AS mengumumkan pada akhir Juli bahwa utang nasional telah melampaui USD35 triliun, melonjak 1 triliun dalam periode enam bulan. Angka saat ini adalah USD35,7 triliun, menurut US Debt Clock.
Ini bukan pertama kalinya miliarder teknologi itu membunyikan alarm atas utang AS. Awal tahun ini, Musk mengatakan bahwa tingkat belanja pemerintah saat ini menempatkan AS di jalur cepat menuju kebangkrutan, dan bahwa pengeluaran pemerintah yang berlebihan memicu inflasi.
Pada bulan September, dia menulis bahwa setiap triliun dolar utang yang ditambahkan adalah uang yang "harus dibayar oleh anak-cucu kita dengan cara tertentu."
Jika utang terus tumbuh pada kecepatan ini, kata Musk, AS akan terjebak dalam lingkaran setan di mana "satu-satunya hal yang dapat dibayar adalah bunga."
(mas)
tulis komentar anda