Putin: Solusi 2 Negara Berarti Mengoreksi Ketidakadilan Historis terhadap Rakyat Palestina

Jum'at, 25 Oktober 2024 - 00:01 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping berpose untuk foto sebelum pertemuan di sela-sela KTT BRICS ke-16 di Kazan, Republik Tatarstan, Rusia. Foto/Sputnik/Alexander Kazakov
KAZAN - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan selama pertemuan puncak BRICS bahwa Timur Tengah berada di ambang “perang skala penuh”.

“Aksi militer yang dimulai setahun lalu di Gaza kini telah menyebar ke Lebanon. Negara-negara lain di kawasan itu juga terkena dampaknya,” ujar Putin dalam pertemuan di Kazan yang dihadiri beberapa pemimpin dunia.

“Tingkat konfrontasi antara Israel dan Iran telah meningkat tajam. Ini semua mengingatkan pada reaksi berantai dan menempatkan seluruh Timur Tengah di ambang perang skala penuh,” papar Putin.

Dia menegaskan, “Kekerasan di Timur Tengah tidak akan berakhir sampai terbentuknya negara Palestina yang merdeka.”



“Tuntutan utama untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Palestina adalah melaksanakan formula dua negara yang disetujui oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB,” ungkap presiden Rusia.

Dia menambahkan, “Ini akan membantu menyelesaikan ketidakadilan historis terhadap rakyat Palestina.”

“Sampai masalah ini terselesaikan, tidak mungkin untuk memutus lingkaran setan kekerasan,” tegas dia.

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping saat berpidato di KTT BRICS mengatakan, “Penting untuk terus mendorong gencatan senjata di Gaza, meluncurkan kembali solusi dua negara, dan menghentikan penyebaran perang di Lebanon.”

“Tidak boleh ada lagi penderitaan dan kehancuran di Palestina dan Lebanon,” tegas Xi.

“Kita harus maju bersama untuk membentuk kekuatan penstabil perdamaian dan mencari solusi untuk mengatasi gejala dan akar masalah,” ujar Xi di kota Kazan, Rusia barat daya.

(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More