Bikin Marah China, Jenderal AS Sebut Sistem Rudal Typhon di Negara Tetangga Indonesia Penting

Selasa, 22 Oktober 2024 - 12:00 WIB
Kehadiran sistem ini terkait dengan kerja sama pertahanan AS-Filipina yang lebih luas, yang telah direvitalisasi menyusul serangkaian perjanjian pertahanan, khususnya Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA).

Ditandatangani pada tahun 2014, EDCA memungkinkan pasukan AS untuk mengakses pangkalan militer Filipina yang ditunjuk secara bergilir.

"Itu adalah operasi yang sangat penting karena Anda dapat bekerja di lingkungan tersebut, tetapi yang terpenting, Anda bekerja bersama mitra kami di Filipina untuk memahami bagaimana itu akan diintegrasikan ke dalam operasi mereka," kata Evans.

Tekanan yang membayangi dari China atas sengketa teritorial di Laut China Selatan telah mendorong Filipina untuk meningkatkan pertahanannya.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi berpendapat bahwa keberadaan sistem rudal AS di kawasan tersebut dapat merusak perdamaian dan meningkatkan ketegangan.

"Tidak sesuai dengan kepentingan negara-negara regional," katanya.

Evans mengindikasikan bahwa kerja sama militer AS-Filipina akan terus meningkat, terutama melalui latihan gabungan seperti Salaknib, yang akan menampilkan teknologi canggih AS, yang dijadwalkan tahun depan.

Menurutnya, latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesiapan tempur dan akan diperluas cakupannya.

"Secara konseptual, latihan ini dijadwalkan akan menjadi latihan yang lebih besar dan lebih kompleks," kata Evans, mengisyaratkan operasi pelatihan gabungan di berbagai medan, dari hutan utara hingga bekas pangkalan militer AS.

"Kami juga berencana membawa peralatan baru untuk berlatih bersama rekan satu tim tentara Filipina yang tahun lalu tidak kami miliki."
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More