Israel Putus Layanan Internet di Gaza Utara Seiring Pembersihan Etnis Warga Palestina
Sabtu, 19 Oktober 2024 - 08:30 WIB
GAZA - Militer Israel sejak hari Jumat (18/10/2024) memutus layanan komunikasi dan internet di Gaza utara, di tengah pengeboman selama dua pekan untuk pemusnahan dan pembersihan etnis warga Palestina.
Televisi lokal Palestina Al-Aqsa mengatakan di akun Telegramnya bahwa, “Militer Israel telah memutus layanan komunikasi dan internet di Gaza utara."
Laporan itu juga mencatat artileri dan serangan udara Israel terus menargetkan berbagai area kamp pengungsi Jabalya di wilayah utara.
Untuk hari ke-14 berturut-turut, militer Israel melanjutkan serangannya di Gaza utara, menargetkan Jabalya dan kampnya.
Area tersebut berada di bawah pengepungan yang menyesakkan dan pemboman terus-menerus, dengan rumah-rumah dihancurkan bersama penghuninya.
Ini adalah serangan darat ketiga militer Israel di Kamp Jabalya sejak perang yang sedang berlangsung di Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu.
Israel terus melancarkan serangan brutal ke Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Rezim kolonial rasis Israel telah membunuh 42.500 orang Palestina sejak saat itu, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Tak hanya itu, pasukan Zionis melukai lebih dari 99.500 orang, menurut otoritas kesehatan di Gaza.
Serangan Israel telah mengungsikan hampir seluruh penduduk Gaza di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Televisi lokal Palestina Al-Aqsa mengatakan di akun Telegramnya bahwa, “Militer Israel telah memutus layanan komunikasi dan internet di Gaza utara."
Laporan itu juga mencatat artileri dan serangan udara Israel terus menargetkan berbagai area kamp pengungsi Jabalya di wilayah utara.
Untuk hari ke-14 berturut-turut, militer Israel melanjutkan serangannya di Gaza utara, menargetkan Jabalya dan kampnya.
Area tersebut berada di bawah pengepungan yang menyesakkan dan pemboman terus-menerus, dengan rumah-rumah dihancurkan bersama penghuninya.
Ini adalah serangan darat ketiga militer Israel di Kamp Jabalya sejak perang yang sedang berlangsung di Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu.
Israel terus melancarkan serangan brutal ke Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Rezim kolonial rasis Israel telah membunuh 42.500 orang Palestina sejak saat itu, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Tak hanya itu, pasukan Zionis melukai lebih dari 99.500 orang, menurut otoritas kesehatan di Gaza.
Serangan Israel telah mengungsikan hampir seluruh penduduk Gaza di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Baca Juga
(sya)
tulis komentar anda