Nikaragua Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel, Berikut 3 Alasannya
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 14:18 WIB
GAZA - Pemerintah Nikaragua menyatakan bahwa mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atas perang genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 42.000 orang, lebih dari setengahnya adalah wanita dan anak-anak.
Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo mengumumkan langkah tersebut kepada media pemerintah pada hari Jumat.
Konflik tersebut, menurut pemerintah Nikaragua, kini juga “meluas ke Lebanon dan sangat mengancam Suriah, Yaman, dan Iran.”
Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas pendudukan tersebut sebagai tanggapan atas meningkatnya kekejaman Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Serangan berdarah rezim tersebut di Gaza sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 42.150 warga Palestina dan melukai 98.117 orang lainnya. Ribuan orang lainnya juga hilang dan diduga tewas tertimbun reruntuhan.
Brasil mengutuk serangan terbaru Israel terhadap warga Palestina di Gaza, menyerukan tindakan global untuk menghentikan pembantaian rezim tersebut.
Baca Juga: Menguji Keberanian Israel Menyerang Iran
Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo mengumumkan langkah tersebut kepada media pemerintah pada hari Jumat.
Nikaragua Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel, Berikut 3 Alasannya
1. Israel Melakukan Kejahatan Perang di Gaza dan Lebanon
Kongres negara Amerika Tengah itu, telah mengeluarkan resolusi yang meminta Nikaragua mengambil tindakan bertepatan dengan peringatan satu tahun perang Gaza.Konflik tersebut, menurut pemerintah Nikaragua, kini juga “meluas ke Lebanon dan sangat mengancam Suriah, Yaman, dan Iran.”
2. Pemerintah Israel Adalah Fasis
Murillo, yang merupakan istri Presiden Daniel Ortega, mengatakan suaminya memerintahkan pemerintah untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan rezim Tel Aviv yang “fasis” dan “genosida”.Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas pendudukan tersebut sebagai tanggapan atas meningkatnya kekejaman Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Serangan berdarah rezim tersebut di Gaza sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 42.150 warga Palestina dan melukai 98.117 orang lainnya. Ribuan orang lainnya juga hilang dan diduga tewas tertimbun reruntuhan.
Brasil mengutuk serangan terbaru Israel terhadap warga Palestina di Gaza, menyerukan tindakan global untuk menghentikan pembantaian rezim tersebut.
Baca Juga: Menguji Keberanian Israel Menyerang Iran
tulis komentar anda