Roket Hizbullah Serang Markas Unit 8200, Satuan Paling Rahasia Militer Israel
Selasa, 08 Oktober 2024 - 08:24 WIB
TEL AVIV - Kelompok Hizbullah menembakkan rentetan roket Fadi-4 ke Israel, yang diklaim menargetkan markas satuan paling rahasia militer Zionis yang dikenal sebagai Unit 8200.
Serangan yang berlangsung pada Senin malam ini memicu sirene meraung-raung di Israel.
Militer Zionis mengaku mendeteksi sekitar lima peluncuran roket melintas dari Lebanon ke wilayah Israel.
Militer Zionis mengeklaim beberapa roket tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan rudal, sementara sisanya jatuh di area terbuka.
Ditambahkannya, tidak ada perubahan yang dibuat dalam pedoman Komando Front Dalam Negeri.
Sirene serangan udara telah meraung-raung tiga kali sepanjang hari Senin, yakni saat serangan roket dari Gaza pada pagi hari, kemudian serangan rudal balistik dari Yaman pada sore hari, dan selanjutnya serangan roket dari Lebanon pada malam hari.
Hizbullah Lebanon kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka meluncurkan operasi roket yang menargetkan unit intelijen militer Israel di dekat Tel Aviv.
"Operasi peluncuran roket (dilakukan di) pangkalan Glilot unit intelijen militer 8200 yang terletak di pinggiran kota Tel Aviv," bunyi pernyataan Hizbullah, yang dilansir Reuters, Selasa (8/10/2024).
Sekadar diketahui, Unit 8200 adalah unit intelijen militer terkemuka Israel. Unit ini berada di bawah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan bertanggung jawab untuk pengumpulan, analisis, dan pemrosesan informasi intelijen, terutama yang berkaitan dengan komunikasi dan sinyal elektronik.
Unit 8200 dikenal sebagai "otak" dari banyak operasi intelijen Israel dan berperan penting dalam menjaga keamanan nasional.
Anggota unit ini sering kali terdiri dari individu-individu dengan latar belakang teknis dan akademis yang kuat, termasuk lulusan bidang ilmu komputer dan teknik.
Unit 8200 juga terkenal karena kontribusinya terhadap industri teknologi Israel, dengan banyak mantan anggotanya yang beralih ke dunia startup dan inovasi teknologi setelah menyelesaikan layanan militer mereka.
Serangan yang berlangsung pada Senin malam ini memicu sirene meraung-raung di Israel.
Militer Zionis mengaku mendeteksi sekitar lima peluncuran roket melintas dari Lebanon ke wilayah Israel.
Militer Zionis mengeklaim beberapa roket tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan rudal, sementara sisanya jatuh di area terbuka.
Ditambahkannya, tidak ada perubahan yang dibuat dalam pedoman Komando Front Dalam Negeri.
Sirene serangan udara telah meraung-raung tiga kali sepanjang hari Senin, yakni saat serangan roket dari Gaza pada pagi hari, kemudian serangan rudal balistik dari Yaman pada sore hari, dan selanjutnya serangan roket dari Lebanon pada malam hari.
Hizbullah Lebanon kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka meluncurkan operasi roket yang menargetkan unit intelijen militer Israel di dekat Tel Aviv.
"Operasi peluncuran roket (dilakukan di) pangkalan Glilot unit intelijen militer 8200 yang terletak di pinggiran kota Tel Aviv," bunyi pernyataan Hizbullah, yang dilansir Reuters, Selasa (8/10/2024).
Sekadar diketahui, Unit 8200 adalah unit intelijen militer terkemuka Israel. Unit ini berada di bawah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan bertanggung jawab untuk pengumpulan, analisis, dan pemrosesan informasi intelijen, terutama yang berkaitan dengan komunikasi dan sinyal elektronik.
Unit 8200 dikenal sebagai "otak" dari banyak operasi intelijen Israel dan berperan penting dalam menjaga keamanan nasional.
Anggota unit ini sering kali terdiri dari individu-individu dengan latar belakang teknis dan akademis yang kuat, termasuk lulusan bidang ilmu komputer dan teknik.
Unit 8200 juga terkenal karena kontribusinya terhadap industri teknologi Israel, dengan banyak mantan anggotanya yang beralih ke dunia startup dan inovasi teknologi setelah menyelesaikan layanan militer mereka.
(mas)
tulis komentar anda