Erdogan Serukan Pembentukan Aliansi Islam untuk Melawan Israel
Minggu, 08 September 2024 - 06:40 WIB
ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyerukan pembentukan aliansi negara-negara Islam yang lebih luas untuk melawan apa yang dia sebut sebagai “ancaman ekspansionisme” dari Israel.
Dia menyampaikan seruannya pada hari Sabtu saat berpidato di sebuah acara asosiasi sekolah Islam di pinggiran Istanbul.
“Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi Israel, perampokan Israel, dan terorisme negara Israel adalah aliansi negara-negara Islam,” kata Erdogan.
Ankara, katanya, telah mengambil langkah-langkah yang bertujuan untuk membentuk garis solidaritas melawan ancaman ekspansionisme yang semakin meningkat akhir-akhir ini, yaitu dengan berusaha memperbaiki hubungan dengan Suriah dan Mesir.
Presiden Erdogan menuduh Israel menginginkan perang Timur Tengah yang besar untuk menaklukkan dan menduduki lebih banyak wilayah.
Dia memuji kelompok perlawanan Palestina; Hamas, dengan menyatakan bahwa Hamas telah memerangi Israel “atas nama umat Islam” dan “mempertahankan tanah-tanah Islam", termasuk Turki.
“Israel tidak akan berhenti di Gaza. Jika Israel terus bersikap seperti itu, Israel akan mengalihkan perhatiannya ke tempat lain setelah menduduki Ramallah. Gilirannya akan tiba bagi negara-negara lain di kawasan ini. Gilirannya akan tiba bagi Lebanon, Suriah. Mereka akan mengarahkan pandangan mereka ke tanah air kita di antara Tigris dan Efrat,” papar Erdorgan.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, dengan cepat menepis tuduhan bahwa negaranya menginginkan tentang konflik Timur Tengah yang lebih luas, dengan mencapnya sebagai “kebohongan dan hasutan yang berbahaya”.
Dia menyampaikan seruannya pada hari Sabtu saat berpidato di sebuah acara asosiasi sekolah Islam di pinggiran Istanbul.
“Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi Israel, perampokan Israel, dan terorisme negara Israel adalah aliansi negara-negara Islam,” kata Erdogan.
Ankara, katanya, telah mengambil langkah-langkah yang bertujuan untuk membentuk garis solidaritas melawan ancaman ekspansionisme yang semakin meningkat akhir-akhir ini, yaitu dengan berusaha memperbaiki hubungan dengan Suriah dan Mesir.
Presiden Erdogan menuduh Israel menginginkan perang Timur Tengah yang besar untuk menaklukkan dan menduduki lebih banyak wilayah.
Dia memuji kelompok perlawanan Palestina; Hamas, dengan menyatakan bahwa Hamas telah memerangi Israel “atas nama umat Islam” dan “mempertahankan tanah-tanah Islam", termasuk Turki.
“Israel tidak akan berhenti di Gaza. Jika Israel terus bersikap seperti itu, Israel akan mengalihkan perhatiannya ke tempat lain setelah menduduki Ramallah. Gilirannya akan tiba bagi negara-negara lain di kawasan ini. Gilirannya akan tiba bagi Lebanon, Suriah. Mereka akan mengarahkan pandangan mereka ke tanah air kita di antara Tigris dan Efrat,” papar Erdorgan.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, dengan cepat menepis tuduhan bahwa negaranya menginginkan tentang konflik Timur Tengah yang lebih luas, dengan mencapnya sebagai “kebohongan dan hasutan yang berbahaya”.
Lihat Juga :
tulis komentar anda