Dua Legislator Pro Demokrasi Hong Kong Diciduk Polisi
Rabu, 26 Agustus 2020 - 14:53 WIB
HONG KONG - Dua anggota parlemen oposisi terkemuka Hong Kong termasuk di antara lebih dari selusin orang yang ditangkap pada Rabu (26/8/2020) dalam operasi polisi yang difokuskan pada aksi protes besar-besaran tahun lalu . Operasi ini sebagai bagian dari tindakan represif yang meluas terhadap kamp demokrasi kota.
Lam Cheuk-ting dan Ted Hui ditahan setelah polisi menggerebek rumah mereka pada Rabu dini hari. Hal itu diungkapkan partai politik mereka dan pihak kepolisian. Tokoh-tokoh oposisi mengecam penangkapan itu, yang menambah jumlah penangkapan yang menargetkan para kritikus Beijing di pusat keuangan dunia itu.
"Ini adalah penganiayaan politik habis-habisan," kata James To, pengacara veteran dan anggota Partai Demokrat, kepada wartawan setelah penangkapan seperti dikutip dari France24.
Sumber polisi mengatakan kepada AFP bahwa 16 orang - termasuk Lam dan Hui - ditangkap selama operasi pada Rabu, yang difokuskan pada aksi protes bulan Juli tahun lalu. Keduanya adalah anggota parlemen pro-demokrasi minoritas di legislatif kota serta kritikus vokal terhadap pemerintah Beijing dan Hong Kong.
Sebuah postingan di halaman Facebook Lam Cheuk-ting mengatakan dia ditangkap karena dicurigai berpartisipasi dalam kerusuhan pada 21 Juli tahun lalu.
"Lam juga didakwa berkonspirasi untuk merusak properti dan menghalangi keadilan di luar kantor polisi Tuen Mun pada 6 Juli tahun lalu," bunyi pernyataan itu.
Sementara kantor partai Ted Hui merilis rekaman video penangkapannya di mana petugas mengatakan mereka menuduhnya dengan upaya menghalangi keadilan, akses ke komputer dengan maksud kriminal atau tidak jujur dan tindakan kriminal berupa pengrusakan.
Ia kemudian dibawa dari rumahnya dengan borgol. Partai itu mengatakan tuduhannya juga berasal dari aksi protes pada 6 Juli tahun lalu.
Polisi mengatakan konferensi pers akan diadakan di kemudian hari.
Lam Cheuk-ting dan Ted Hui ditahan setelah polisi menggerebek rumah mereka pada Rabu dini hari. Hal itu diungkapkan partai politik mereka dan pihak kepolisian. Tokoh-tokoh oposisi mengecam penangkapan itu, yang menambah jumlah penangkapan yang menargetkan para kritikus Beijing di pusat keuangan dunia itu.
"Ini adalah penganiayaan politik habis-habisan," kata James To, pengacara veteran dan anggota Partai Demokrat, kepada wartawan setelah penangkapan seperti dikutip dari France24.
Sumber polisi mengatakan kepada AFP bahwa 16 orang - termasuk Lam dan Hui - ditangkap selama operasi pada Rabu, yang difokuskan pada aksi protes bulan Juli tahun lalu. Keduanya adalah anggota parlemen pro-demokrasi minoritas di legislatif kota serta kritikus vokal terhadap pemerintah Beijing dan Hong Kong.
Sebuah postingan di halaman Facebook Lam Cheuk-ting mengatakan dia ditangkap karena dicurigai berpartisipasi dalam kerusuhan pada 21 Juli tahun lalu.
"Lam juga didakwa berkonspirasi untuk merusak properti dan menghalangi keadilan di luar kantor polisi Tuen Mun pada 6 Juli tahun lalu," bunyi pernyataan itu.
Sementara kantor partai Ted Hui merilis rekaman video penangkapannya di mana petugas mengatakan mereka menuduhnya dengan upaya menghalangi keadilan, akses ke komputer dengan maksud kriminal atau tidak jujur dan tindakan kriminal berupa pengrusakan.
Ia kemudian dibawa dari rumahnya dengan borgol. Partai itu mengatakan tuduhannya juga berasal dari aksi protes pada 6 Juli tahun lalu.
Polisi mengatakan konferensi pers akan diadakan di kemudian hari.
tulis komentar anda