Mengapa Hidden Haditha Menjadi Kejahatan Perang Paling Mengerikan yang Dilakukan Marinir AS?
Rabu, 28 Agustus 2024 - 19:55 WIB
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) berupaya selama bertahun-tahun untuk menyembunyikan foto-foto mengerikan dari pembantaian Haditha di Irak, tempat Marinir membunuh 24 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Namun, kebenaran kini terungkap, The New Yorker mengungkapkan gambar-gambar Hidden Haditha, pembantaian yang telah lama disembunyikan. Sebagian foto itu sebagian besar tidak terlihat jelas. Tapi, itu menggambarkan akibat dari salah satu kejahatan perang paling signifikan dalam sejarah AS modern.
Sebagai tanggapan, Marinir melancarkan operasi balasan, menewaskan 24 warga sipil Irak. Di antara para korban terdapat pria, wanita, dan anak-anak, yang termuda adalah seorang gadis berusia tiga tahun dan yang tertua adalah seorang pria berusia tujuh puluh enam tahun. Meskipun ada klaim bahwa mereka sedang melawan pemberontak, semua yang tewas adalah warga sipil.
Beberapa jam setelah pembunuhan tersebut, dua Marinir, Kopral Dua Ryan Briones dan Kopral Dua Andrew Wright, mendokumentasikan kejadian tersebut dengan Briones menggunakan kamera digital Olympus miliknya dan Wright menandai tubuh-tubuh dengan spidol Sharpie merah.
Foto/The New Yorker
Marinir lainnya, termasuk satu orang dari intelijen, juga memotret akibatnya. Gambar-gambar ini menjadi bukti penting dalam penyelidikan atas apa yang kemudian disebut pembantaian Haditha, menurut majalah Amerika tersebut.
Meskipun empat Marinir didakwa atas pembunuhan, dakwaan tersebut dibatalkan. Jenderal James Mattis, yang kemudian menjadi Menteri Pertahanan, membatalkan dakwaan terhadap seorang Marinir, menyatakannya tidak bersalah.
Namun, kebenaran kini terungkap, The New Yorker mengungkapkan gambar-gambar Hidden Haditha, pembantaian yang telah lama disembunyikan. Sebagian foto itu sebagian besar tidak terlihat jelas. Tapi, itu menggambarkan akibat dari salah satu kejahatan perang paling signifikan dalam sejarah AS modern.
Mengapa Hidden Haditha Menjadi Kejahatan Perang Paling Mengerikan yang Dilakukan Marinir AS?
1. Berawal dari Operasi Balas Dendam yang Salah Sasaran
Semuanya berawal pada tanggal 19 November 2005, sebuah konvoi Marinir AS sedang melakukan perjalanan melalui Haditha, Irak, ketika sebuah ledakan I.E.D. menewaskan Kopral Miguel Terrazas dan melukai dua orang lainnya.Sebagai tanggapan, Marinir melancarkan operasi balasan, menewaskan 24 warga sipil Irak. Di antara para korban terdapat pria, wanita, dan anak-anak, yang termuda adalah seorang gadis berusia tiga tahun dan yang tertua adalah seorang pria berusia tujuh puluh enam tahun. Meskipun ada klaim bahwa mereka sedang melawan pemberontak, semua yang tewas adalah warga sipil.
Beberapa jam setelah pembunuhan tersebut, dua Marinir, Kopral Dua Ryan Briones dan Kopral Dua Andrew Wright, mendokumentasikan kejadian tersebut dengan Briones menggunakan kamera digital Olympus miliknya dan Wright menandai tubuh-tubuh dengan spidol Sharpie merah.
Foto/The New Yorker
Marinir lainnya, termasuk satu orang dari intelijen, juga memotret akibatnya. Gambar-gambar ini menjadi bukti penting dalam penyelidikan atas apa yang kemudian disebut pembantaian Haditha, menurut majalah Amerika tersebut.
Meskipun empat Marinir didakwa atas pembunuhan, dakwaan tersebut dibatalkan. Jenderal James Mattis, yang kemudian menjadi Menteri Pertahanan, membatalkan dakwaan terhadap seorang Marinir, menyatakannya tidak bersalah.
tulis komentar anda