Hamas Tuding Inggris Bantu Israel dalam Operasi di Gaza

Kamis, 22 Agustus 2024 - 16:33 WIB
Pejuang Hamas berjaga saat parade militer di Gaza sebelum pecah perang genosida oleh Israel. Foto/anadolu
JALUR GAZA - Hamas menuduh pemerintah Inggris membantu Israel dalam serangan dan operasi militernya di Jalur Gaza. Tudingan itu semakin memperkeruh hubungan antara kelompok Perlawanan Palestina dan Inggris.

Menurut laporan Al Jazeera, sumber Hamas yang tidak disebutkan namanya telah memberitahukan tentang kekhawatiran kelompok tersebut atas peran Inggris dalam pengumpulan intelijen untuk Israel dalam serangannya yang sedang berlangsung di Gaza.

Menurut sumber Hamas, kerja sama tersebut dilakukan bersama dengan Amerika Serikat (AS).

Dengan menyatakan Inggris secara langsung bertanggung jawab atas "pembunuhan ribuan wanita dan anak-anak" di Jalur Gaza yang terkepung, Hamas meminta London segera menghentikan kerja sama militernya dengan Pendudukan Israel.



Tuduhan kelompok tersebut muncul setelah pengungkapan selama setahun terakhir bahwa kedua penerbangan militer AS dan Inggris telah diluncurkan dari pangkalan militer Inggris di dekat Siprus untuk tujuan melakukan misi pengawasan di Gaza.

Pejabat intelijen Israel telah menguatkan laporan tersebut dalam beberapa bulan terakhir, mengonfirmasi kepada media bahwa tim intelijen Inggris dan Amerika telah membantu Israel dalam pengumpulan intelijen dalam upaya menemukan dan mengamankan pembebasan sandera Israel.

Misi itu sejauh ini berakhir dengan lebih banyak kematian warga sipil Palestina ketika pasukan Israel menggunakan intelijen tersebut untuk melakukan operasi dengan cara mereka yang brutal.

Menurut laporan Middle East Monitor, bantuan pengawasan tersebut selanjutnya melibatkan pemerintah dan angkatan bersenjata Inggris dalam serangan Israel di Wilayah Palestina yang terkepung dan berbagai kejahatan perang yang dilakukan terhadap penduduk Palestina, yang menandakan partisipasi aktif daripada sekadar pasokan senjata dan peralatan militer.

(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More