Intelijen Rusia Sebut Negara-negara yang Membantu Ukraina Menginvasi Kursk
Rabu, 21 Agustus 2024 - 18:25 WIB
MOSKOW - Negara-negara NATO membantu Ukraina merencanakan dan melaksanakan serangan yang sedang berlangsung ke Wilayah Kursk. Demikian diungkapkan Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR).
Moskow sebelumnya menuduh AS dan negara-negara Barat lainnya memungkinkan Kiev untuk menyerang jauh ke dalam Rusia dan menargetkan warga sipil.
“Menurut informasi yang tersedia, operasi Angkatan Bersenjata Ukraina di Wilayah Kursk dipersiapkan dengan melibatkan badan-badan keamanan AS, Inggris, dan Polandia,” kata SVR dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Izvestia pada Rabu.
Menurut SVR, unit-unit Ukraina yang melintasi perbatasan awal bulan ini menjalani pelatihan di Inggris dan Jerman. "Penasihat militer dari negara-negara NATO membantu koordinasi unit-unit penyerang dan penggunaan senjata Barat oleh Ukraina," kata badan tersebut. Ditambahkannya bahwa NATO telah menyediakan data satelit kepada Kiev tentang pergerakan pasukan Rusia.
Serangan terbesar Kiev ke wilayah Rusia yang diakui secara internasional hingga saat ini dimulai pada 6 Agustus, ketika pasukan Ukraina menyerang pos-pos perbatasan dan kemudian menyerbu beberapa desa, serta Sudzha, kota perbatasan dengan populasi sebelum konflik sebanyak 5.000 jiwa.
Baca Juga: Iran Isyaratkan Gelar Serangan Darat ke Israel
Pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan pada hari Minggu bahwa Kiev bermaksud untuk membangun "zona penyangga" di tanah Rusia.
Pendukung Barat Ukraina telah mendukung serangan tersebut. Menurut The Times, beberapa pejuang yang berpartisipasi dalam operasi tersebut menjalani pelatihan tempur perkotaan di Inggris. Tentara Ukraina telah banyak menggunakan senjata yang disediakan Barat di Kursk, termasuk Stryker buatan AS dan kendaraan lapis baja Marder buatan Jerman, yang beberapa di antaranya telah dihancurkan oleh Rusia.
Moskow mengatur evakuasi warga sipil dari daerah yang terkena dampak dan mengerahkan pasukan tambahan untuk mengusir musuh. Menurut laporan terbaru dari Kementerian Pertahanan Rusia, Kiev kehilangan hingga 350 tentara dan 25 kendaraan lapis baja di Wilayah Kursk pada hari Selasa saja.
Moskow sebelumnya menuduh AS dan negara-negara Barat lainnya memungkinkan Kiev untuk menyerang jauh ke dalam Rusia dan menargetkan warga sipil.
“Menurut informasi yang tersedia, operasi Angkatan Bersenjata Ukraina di Wilayah Kursk dipersiapkan dengan melibatkan badan-badan keamanan AS, Inggris, dan Polandia,” kata SVR dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Izvestia pada Rabu.
Menurut SVR, unit-unit Ukraina yang melintasi perbatasan awal bulan ini menjalani pelatihan di Inggris dan Jerman. "Penasihat militer dari negara-negara NATO membantu koordinasi unit-unit penyerang dan penggunaan senjata Barat oleh Ukraina," kata badan tersebut. Ditambahkannya bahwa NATO telah menyediakan data satelit kepada Kiev tentang pergerakan pasukan Rusia.
Serangan terbesar Kiev ke wilayah Rusia yang diakui secara internasional hingga saat ini dimulai pada 6 Agustus, ketika pasukan Ukraina menyerang pos-pos perbatasan dan kemudian menyerbu beberapa desa, serta Sudzha, kota perbatasan dengan populasi sebelum konflik sebanyak 5.000 jiwa.
Baca Juga: Iran Isyaratkan Gelar Serangan Darat ke Israel
Pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan pada hari Minggu bahwa Kiev bermaksud untuk membangun "zona penyangga" di tanah Rusia.
Pendukung Barat Ukraina telah mendukung serangan tersebut. Menurut The Times, beberapa pejuang yang berpartisipasi dalam operasi tersebut menjalani pelatihan tempur perkotaan di Inggris. Tentara Ukraina telah banyak menggunakan senjata yang disediakan Barat di Kursk, termasuk Stryker buatan AS dan kendaraan lapis baja Marder buatan Jerman, yang beberapa di antaranya telah dihancurkan oleh Rusia.
Moskow mengatur evakuasi warga sipil dari daerah yang terkena dampak dan mengerahkan pasukan tambahan untuk mengusir musuh. Menurut laporan terbaru dari Kementerian Pertahanan Rusia, Kiev kehilangan hingga 350 tentara dan 25 kendaraan lapis baja di Wilayah Kursk pada hari Selasa saja.
(ahm)
tulis komentar anda