Siapa Yahya Sinwar? Penerus Ismail Haniyeh yang Pandai Bahasa Ibrani dan Paham A hingga Z tentang Israel
Rabu, 07 Agustus 2024 - 16:16 WIB
GAZA - Hamas telah menunjuk pemimpinnya di Gaza Yahya Sinwar sebagai kepala politik untuk menggantikan Ismail Haniyeh, yang dibunuh dalam dugaan serangan Israel di Teheran minggu lalu.
Pengumuman oleh kelompok Palestina itu muncul ketika ketegangan meroket di Timur Tengah, dengan Iran menjanjikan balas dendam terhadap Israel atas pembunuhan Haniyeh di wilayahnya.
Dianggap sebagai arsitek serangan 7 Oktober terhadap Israel, Sinwar sekarang akan mencoba mendorong gerakan tersebut melalui masa-masa yang tidak pasti di seluruh wilayah dari lokasi yang tidak diketahui di Gaza.
Foto/EPA
Melansir Al Jazeera, pemimpin Palestina yang berbasis di Gaza tersebut adalah musuh publik nomor satu di Israel. Jadi, dengan memilihnya sebagai kepala biro politiknya, Hamas mengirimkan pesan pembangkangan kepada pemerintah Israel.
Namun masih belum jelas bagaimana Sinwar dapat berkomunikasi dengan sesama anggota Hamas, menjalankan operasi politik harian gerakan tersebut, dan mengawasi negosiasi gencatan senjata Gaza saat bersembunyi.
Pejabat Israel tidak merahasiakan keinginan mereka untuk membunuhnya.
Pengumuman oleh kelompok Palestina itu muncul ketika ketegangan meroket di Timur Tengah, dengan Iran menjanjikan balas dendam terhadap Israel atas pembunuhan Haniyeh di wilayahnya.
Dianggap sebagai arsitek serangan 7 Oktober terhadap Israel, Sinwar sekarang akan mencoba mendorong gerakan tersebut melalui masa-masa yang tidak pasti di seluruh wilayah dari lokasi yang tidak diketahui di Gaza.
Siapa Yahya Sinwar? Penerus Ismail Haniyeh yang Pandai Bahasa Ibrani dan Paham A hingga Z tentang Israel
1. Musuh Nomor Satu di Israel
Foto/EPA
Melansir Al Jazeera, pemimpin Palestina yang berbasis di Gaza tersebut adalah musuh publik nomor satu di Israel. Jadi, dengan memilihnya sebagai kepala biro politiknya, Hamas mengirimkan pesan pembangkangan kepada pemerintah Israel.
Namun masih belum jelas bagaimana Sinwar dapat berkomunikasi dengan sesama anggota Hamas, menjalankan operasi politik harian gerakan tersebut, dan mengawasi negosiasi gencatan senjata Gaza saat bersembunyi.
Pejabat Israel tidak merahasiakan keinginan mereka untuk membunuhnya.
2. Pemimpin Tanpa Kompromi
tulis komentar anda