5 Alasan Dataran Tinggi Golan Jadi Titik Konflik Abadi di Timur Tengah

Senin, 29 Juli 2024 - 09:10 WIB
Dataran Tinggi Golan menjadi titik konflik abadi di Timur Tengah. Foto/EPA
GAZA - Dataran Tinggi Golan merupakan bagian dari Suriah hingga tahun 1967, ketika Israel merebut sebagian besar wilayah tersebut dalam Perang Enam Hari, mendudukinya, dan mencaploknya pada tahun 1981. Pencaplokan sepihak tersebut tidak diakui secara internasional, dan Suriah menuntut pengembalian wilayah tersebut.

Suriah mencoba merebut kembali Dataran Tinggi tersebut dalam perang Timur Tengah tahun 1973, tetapi digagalkan. Israel dan Suriah menandatangani gencatan senjata pada tahun 1974 dan Golan relatif tenang sejak saat itu.

Pada tahun 2000, Israel dan Suriah mengadakan pembicaraan tingkat tertinggi mengenai kemungkinan pengembalian Golan dan perjanjian damai. Namun, negosiasi tersebut gagal dan pembicaraan selanjutnya juga gagal.



5 Alasan Dataran Tinggi Golan Jadi Titik Konflik Abadi di Timur Tengah

1. Israel Ingin Membangun Zona Penyangga



Foto/EPA

Israel mengatakan bahwa perang saudara di Suriah menunjukkan perlunya mempertahankan dataran tinggi tersebut sebagai zona penyangga antara kota-kota Israel dan ketidakstabilan tetangganya.

Video yang diunggah ke media sosial pada hari Sabtu ini menunjukkan momen ketika sebuah roket menghantam lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Pemerintah Israel mengatakan bahwa mereka juga khawatir bahwa Iran, sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, berusaha membangun dirinya secara permanen di sisi perbatasan Suriah untuk melancarkan serangan terhadap Israel.

Kedua belah pihak menginginkan sumber daya air dan tanah yang subur secara alami di Golan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More