Sadisnya Vampir Pembunuh Berantai Ini, Habisi 42 Wanita dan Masukkan Korban dalam Karung
Minggu, 21 Juli 2024 - 14:22 WIB
NAIROBI - Ketika rumahnya digeledah, polisi menemukan antara lain parang, sarung tangan karet industri, gulungan sellotape, dan karung nilon.
Pria pemilik rumah ini mengaku membunuh 42 wanita, termasuk istrinya, dan memutilasi banyak korbannya, memasukkan bagian-bagian tubuh ke dalam karung dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah di ibu kota Kenya, Nairobi.
Collins Jumaisi Khalusha (33), dijuluki sebagai "vampir" dan "pembunuh berantai psikopat yang tidak menghormati kehidupan manusiaā€¯.
Tindakan mengerikan Khalusha terungkap di tengah gejolak politik dan meningkatnya gelombang kekerasan berbasis gender di negara tersebut.
Penemuan mengerikan para korban si vampir ini dimulai ketika sembilan mayat perempuan ditemukan dalam kondisi terpotong-potong di sebuah area tambang terbengkalai yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah di daerah kumuh Mukuru di Nairobi. Tempat pembuangan sampah warga sekitar ini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi banyak korban Khalusha.
Khalusha, yang tinggal di sebuah bangunan tua, mengaku telah memikat, membunuh, dan membuang para korbannya.
Polisi Kenya, seperti dikutip NDTV, Minggu (21/7/2024), menangkap Khalusha beberapa hari setelah penemuan para korban. Jaksa membenarkan bahwa Khalusha telah mengakui rentetan pembunuhan tersebut, termasuk terhadap istrinya. Para korban dibunuh antara tahun 2022 hingga penangkapan Khalusha baru-baru ini.
Di kediaman Khalusha, detektif menemukan beberapa telepon genggam, kartu identitas, dan karung nilon serupa yang digunakan untuk membungkus jenazah para korban. Bukti ini menunjukkan serangkaian pembunuhan yang metodis dan terencana, yang mendorong beberapa orang menjulukinya sebagai "Ted Bundy dari Kenya".
Pria pemilik rumah ini mengaku membunuh 42 wanita, termasuk istrinya, dan memutilasi banyak korbannya, memasukkan bagian-bagian tubuh ke dalam karung dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah di ibu kota Kenya, Nairobi.
Collins Jumaisi Khalusha (33), dijuluki sebagai "vampir" dan "pembunuh berantai psikopat yang tidak menghormati kehidupan manusiaā€¯.
Tindakan mengerikan Khalusha terungkap di tengah gejolak politik dan meningkatnya gelombang kekerasan berbasis gender di negara tersebut.
Penemuan mengerikan para korban si vampir ini dimulai ketika sembilan mayat perempuan ditemukan dalam kondisi terpotong-potong di sebuah area tambang terbengkalai yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah di daerah kumuh Mukuru di Nairobi. Tempat pembuangan sampah warga sekitar ini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi banyak korban Khalusha.
Khalusha, yang tinggal di sebuah bangunan tua, mengaku telah memikat, membunuh, dan membuang para korbannya.
Polisi Kenya, seperti dikutip NDTV, Minggu (21/7/2024), menangkap Khalusha beberapa hari setelah penemuan para korban. Jaksa membenarkan bahwa Khalusha telah mengakui rentetan pembunuhan tersebut, termasuk terhadap istrinya. Para korban dibunuh antara tahun 2022 hingga penangkapan Khalusha baru-baru ini.
Di kediaman Khalusha, detektif menemukan beberapa telepon genggam, kartu identitas, dan karung nilon serupa yang digunakan untuk membungkus jenazah para korban. Bukti ini menunjukkan serangkaian pembunuhan yang metodis dan terencana, yang mendorong beberapa orang menjulukinya sebagai "Ted Bundy dari Kenya".
Lihat Juga :
tulis komentar anda