Turki Nyatakan Mantan Menteri Palestina sebagai Penjahat Paling Dicari
Minggu, 23 Agustus 2020 - 08:48 WIB
“Dahlan sebelumnya telah bertindak melawan kepentingan rakyatnya dan tanah airnya,” kata penasihat senior Abbas, Nabil Sha’ath, kepada al-Khaleej Online. "Dia juga memainkan peran dalam perjanjian UEA-Israel, yang membuka jalan untuk normalisasi total, dan dia seharusnya malu pada dirinya sendiri."
Rumor yang tidak berdasar telah beredar pada awal Juni bahwa Dahlan telah berperan dalam mengatur dua pengiriman bantuan untuk penanganan pandemi virus corona yang menurut Abu Dhabi ditujukan untuk Palestina. Pihak Palestina menolak bantuan tersebut pada saat itu, dengan mengatakan bahwa itu belum dikoordinasikan dengan mereka.
Hubungan antara UEA dan Otoritas Palestina dibekukan pada tahun 2012, meskipun Otoritas Palestina mempertahankan seorang duta besar di negara itu, yang juga disebut-sebut telah ditarik setelah perjanjian normalisasi diumumkan. Terakhir kali Abbas mengunjungi UEA adalah pada tahun 2011, ketika dia bertemu dengan Putra Mahkota Emirat Mohammed Bin Zayed di Abu Dhabi.
UEA, yang pernah menjadi pendukung keuangan utama PA, sudah lama berhenti mengirim dana ke pemerintah PA yang berbasis di Ramallah. Catatan Kementerian Keuangan PA yang tersedia untuk umum menunjukkan UEA mengirim rata-rata USD87,8 juta setiap tahun ke PA antara tahun 2008 dan 2013. Pada tahun 2014, uang tersebut berhenti mengalir ke rekening bank PA. Sebaliknya, UEA mulai mengarahkan uangnya ke lembaga independen seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ribuan warga Palestina, termasuk beberapa pemegang paspor PA, terus tinggal dan bekerja di Emirat.
Beberapa pengamat menyalahkan Dahlan atas kemerosotan hubungan. Sejak pengasingannya di UEA dimulai, Otoritas Palestina telah menyelidiki dan mendakwanya atas beberapa pelanggaran, termasuk dugaan korupsi. Dia diadili secara in absentia oleh pengadilan Palestina pada tahun 2016 dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.
Rumor yang tidak berdasar telah beredar pada awal Juni bahwa Dahlan telah berperan dalam mengatur dua pengiriman bantuan untuk penanganan pandemi virus corona yang menurut Abu Dhabi ditujukan untuk Palestina. Pihak Palestina menolak bantuan tersebut pada saat itu, dengan mengatakan bahwa itu belum dikoordinasikan dengan mereka.
Hubungan antara UEA dan Otoritas Palestina dibekukan pada tahun 2012, meskipun Otoritas Palestina mempertahankan seorang duta besar di negara itu, yang juga disebut-sebut telah ditarik setelah perjanjian normalisasi diumumkan. Terakhir kali Abbas mengunjungi UEA adalah pada tahun 2011, ketika dia bertemu dengan Putra Mahkota Emirat Mohammed Bin Zayed di Abu Dhabi.
UEA, yang pernah menjadi pendukung keuangan utama PA, sudah lama berhenti mengirim dana ke pemerintah PA yang berbasis di Ramallah. Catatan Kementerian Keuangan PA yang tersedia untuk umum menunjukkan UEA mengirim rata-rata USD87,8 juta setiap tahun ke PA antara tahun 2008 dan 2013. Pada tahun 2014, uang tersebut berhenti mengalir ke rekening bank PA. Sebaliknya, UEA mulai mengarahkan uangnya ke lembaga independen seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ribuan warga Palestina, termasuk beberapa pemegang paspor PA, terus tinggal dan bekerja di Emirat.
Beberapa pengamat menyalahkan Dahlan atas kemerosotan hubungan. Sejak pengasingannya di UEA dimulai, Otoritas Palestina telah menyelidiki dan mendakwanya atas beberapa pelanggaran, termasuk dugaan korupsi. Dia diadili secara in absentia oleh pengadilan Palestina pada tahun 2016 dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.
(min)
tulis komentar anda