Ingin Bebaskan Sandera, Israel Bakal Kirim Mossad untuk Berunding dengan Hamas
Jum'at, 05 Juli 2024 - 07:31 WIB
Biden mengumumkan jalan menuju kesepakatan gencatan senjata pada bulan Mei yang menurutnya telah diusulkan oleh Israel dan mencakup gencatan senjata enam minggu untuk memungkinkan perundingan dan pada akhirnya sebuah program untuk membangun kembali Gaza yang hancur.
“Ada perkembangan penting dalam proposal terbaru dengan opsi positif bagi kedua belah pihak,” kata seorang diplomat yang menjelaskan proposal terbaru tersebut, seperti dikutip AFP, Jumat (5/7/2024).
“Kali ini Amerika sangat serius mengenai hal ini," ujarnya.
Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang mengakibatkan kematian 1.195 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka Israel.
Para militan Hamas juga menyandera 251 sandera, 116 di antaranya masih berada di Gaza termasuk 42 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Israel kemudian meluncurkan perang brutal di Gaza, menewaskan sedikitnya 38.011 orang, sebagian besar adalah warga sipil, menurut angka dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Ada peluang nyata untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas mengenai pembebasan sandera, kata sumber di tim perunding Israel pada hari Kamis.
“Proposal yang diajukan Hamas mencakup terobosan yang sangat signifikan,” kata sumber tersebut, setelah kelompok militan Palestina tersebut mengajukan revisi proposal kesepakatan, melalui mediator, kepada pemerintah Israel.
“Ini dapat berfungsi untuk memajukan negosiasi. Ada kesepakatan dengan peluang implementasi yang nyata. Meskipun klausulnya tidak mudah, hal itu tidak boleh menggagalkan kesepakatan," paparnya.
Seorang pejabat Israel lainnya membenarkan laporan sebelumnya bahwa delegasi Israel dalam perundingan tersebut akan dipimpin oleh bos Mossad, badan intelijen Israel untuk operasi asing.
“Ada perkembangan penting dalam proposal terbaru dengan opsi positif bagi kedua belah pihak,” kata seorang diplomat yang menjelaskan proposal terbaru tersebut, seperti dikutip AFP, Jumat (5/7/2024).
“Kali ini Amerika sangat serius mengenai hal ini," ujarnya.
Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang mengakibatkan kematian 1.195 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka Israel.
Para militan Hamas juga menyandera 251 sandera, 116 di antaranya masih berada di Gaza termasuk 42 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Israel kemudian meluncurkan perang brutal di Gaza, menewaskan sedikitnya 38.011 orang, sebagian besar adalah warga sipil, menurut angka dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Ada peluang nyata untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas mengenai pembebasan sandera, kata sumber di tim perunding Israel pada hari Kamis.
“Proposal yang diajukan Hamas mencakup terobosan yang sangat signifikan,” kata sumber tersebut, setelah kelompok militan Palestina tersebut mengajukan revisi proposal kesepakatan, melalui mediator, kepada pemerintah Israel.
“Ini dapat berfungsi untuk memajukan negosiasi. Ada kesepakatan dengan peluang implementasi yang nyata. Meskipun klausulnya tidak mudah, hal itu tidak boleh menggagalkan kesepakatan," paparnya.
Seorang pejabat Israel lainnya membenarkan laporan sebelumnya bahwa delegasi Israel dalam perundingan tersebut akan dipimpin oleh bos Mossad, badan intelijen Israel untuk operasi asing.
Lihat Juga :
tulis komentar anda