Siapa Haredim? Kelompok Yahudi Ultra-ortodoks yang Menolak Menjadi Tentara Israel

Selasa, 02 Juli 2024 - 11:35 WIB
Haredim dikenal sebagai kelompok Yahudi ultra-ortodoks yang menolak menjadi tentara Israel. Foto/AP
GAZA - Haredim atau kelompok orang Yahudi ultra-Ortodoks telah melakukan protes di Israel, tidak senang dengan gagasan untuk direkrut menjadi tentara.

Dalam beberapa hari terakhir, kelompok pria Haredi bentrok dengan polisi selama protes terhadap pencabutan pengecualian wajib militer bagi mereka, dan kemarahan bahkan tertuju pada perwakilan mereka sendiri di parlemen Israel. Pada hari Minggu, sekelompok orang menyerang mobil kepala partai Persatuan Torah Yudaisme.

Di negara yang memberlakukan wajib militer, mengapa kelompok ultra-Ortodoks dikecualikan, dan mengapa mereka begitu marah terhadap upaya untuk mengubah hal tersebut?

Siapa Haredim? Kelompok Yahudi Ultra-ortodoks yang Menolak Menjadi Tentara Israel

1. Sekte Yahudi Paling Taat karena Mengabdikan Diri untuk Beribadah



Foto/AP



Melansir Al Jazeera, Haredim (Haredi dalam bentuk tunggal) adalah istilah Ibrani untuk orang Yahudi ultra-Ortodoks. Mereka adalah sekte Yudaisme yang paling taat, memisahkan diri dari masyarakat untuk mengabdikan diri pada doa dan ibadah.

Mereka memiliki pakaian yang khas, wanita mengenakan pakaian panjang dan sederhana serta penutup kepala, sedangkan pria mengenakan jas atau mantel hitam dan topi bulu besar.

Mereka juga mempunyai cara hidup yang berbeda, menjaga diri dan komunitas mereka sebisa mungkin terisolasi dari dunia luar, menghalangi interaksi ekonomi yang diperlukan agar tetap “murni” dan tidak ternoda oleh kepentingan duniawi.

Gerakan ini telah ada sejak abad ke-19 di Eropa sebagai reaksi terhadap modernisasi dunia, yang dikhawatirkan oleh kaum Haredim akan mengalihkan perhatian orang-orang Yahudi dari pembelajaran agama mereka.

2. Bertugas Mempelajari Taurat



Foto/AP

Pengaturan pengecualian khusus, torato umanuto (yang berarti “mempelajari Taurat adalah tugasnya”), disepakati sebelum negara Israel dibentuk.

Pengecualiannya adalah sejumlah kecil siswa senior dibebaskan dari wajib militer selama yang mereka lakukan hanyalah mempelajari kitab suci Yahudi di sekolah agama yang dikenal sebagai yeshivas – yang bergantung pada pendanaan pemerintah.

Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa mempelajari Taurat, atau membacanya, melindungi bangsa Israel dari ancaman. Dan karena kelompok ultra-Ortodoks merupakan kelompok yang relatif kecil di Israel, maka masalahnya tidak dipandang sebagai masalah besar.

Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah Haredim di Israel meningkat pesat. Saat ini, sekitar 13.000 pemuda ultra-Ortodoks mencapai usia wajib militer pada usia 18 tahun, namun sekitar 90 persen dari mereka tidak mendaftar wajib militer. Tahun lalu, 66.000 Haredim tidak mendaftar wajib militer.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More