Musuh Bebuyutan Israel, Ini Kekuatan Militer Hizbullah, Iran, dan Irak Jika Berkoalisi
Jum'at, 28 Juni 2024 - 14:09 WIB
JAKARTA - Hizbullah Lebanon, Iran, dan Irak dikenal sebagai musuh-musuh bebuyutan Israel. Bagaimana jadinya jika tiga kekuatan musuh Zionis itu berkoalisi?
Hizbullah pernah terlibat dalam perang habis-habisan dengan Israel pada tahun 2006.
Perang ini dikenal sebagai Perang Lebanon-Israel 2006 atau juga dikenal dengan nama "Operasi Musim Panas" di Israel dan "Perang Juli" di Lebanon. Perang ini mengakibatkan kematian ribuan orang di Lebanon dan kematian ratusan orang di Israel.
Iran belum pernah terlibat perang terbuka dengan Israel. Namun, beberapa waktu lalu kedua pihak sempat saling serang. Militer Zionis menyerang kompleks diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, dan dibalas serangan rudal dan drone oleh Iran ke wilayah Israel.
Meski belum pernah terlibat perang terbuka, Iran dianggap sudah melakukan perang dengan mengandalkan kekuatan-kekuatan proksinya di Timur Tengah. Proksi Iran yang dimaksud adalah Hizbullah Lebanon, Hamas, Houthi Yaman, dan kelompok milisi pro-Teheran lainnya.
Khusus Hamas, Iran membantah bahwa kelompok perlawanan Palestina itu sebagai proksinya. Menurut Teheran, Hamas bertindak independen untuk kemerdekaan Palestina.
Selanjutnya, Irak. Israel pernah melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Irak pada 7 Juni 1981, di mana saat itu Irak dipimpin oleh Presiden Saddam Hussein. Serangan Israel ini dikenal sebagai Operasi Opera atau Operasi Babylon.
Hizbullah Lebanon telah menjadi salah satu kelompok non-negara dengan kekuatan militer yang mengerikan. Tak hanya para serdadu yang berani mati, mereka didukung berbagai persenjataan yang cukup modern.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pernah menyebut kelompoknya memiliki sekitar 100.000 milisi.
Sedangkan persenjataan utama dari kelompok ini adalah roket. Menurut penilaian pakar Israel, kelompok pro-Iran ini memiliki sekitar 130.000 roket yang bisa melumpuhkan infrastuktur energi Israel jika diluncurkan secara besar-besaran.
Beberapa roket anadalan kelompok ini adalah roket Raad, Fajr, Zilzal, dan Katyusha.
Selain roket, Hizbullah juga mengandalkan drone bersenjata yang tak diketahui jumlah persediaannya.
Kekuatan militer Iran, menurut pemeringkatan Global Fire Power (GFP) 2024 berada di urutan 14 dari 145 negara di dunia.
Anggaran militernya sekitar USD9,9 miliar.
Negara ini memiliki 610.000 personel aktif. Selain itu, ada juga sekitar 350.000 tentara cadangan serta 220.000 pasukan paramiliter.
Angkatan Darat Iran dibekali dengan 1.996 tank dan 65.765 kendaraan lapis baja, serta ribuan artileri dan MLRS.
Angkatan Laut-nya memiliki 7 fregat, 3 korvet, 19 kapal selam, 21 kapal patroli, dan 1 mine warfare.
Sedangkan Angkatan Udara-nya memiliki sekitar 186 pesawat tempur, 23 pesawat serang, 86 pesawat angkut, 102 pesawat latih, 10 pesawat misi khusus, dan lebih dari 100 helikopter.
Kekuatan militer Irak, menurut pemeringkatan Global Fire Power 2024, berada di urutan 45 dari 145 negara di dunia.
Irak memiliki total 293.000 personel militer dengan 193.000 di antaranya sebagai tentara aktif.
Angkatan Udara Irak memiliki 26 jet tempur, 25 pesawat tipe penyerang, 20 pesawat angkut, 113 pesawat latih, 197 helikopter, serta 40 helikopter tempur.
Sedangkan Angkatan Laut-nya memiliki 2 korvet dan 26 kapal patroli.
Kemudian Angkatan Darat-nya memiliki 848 tank, 39.872 kendaraan lapis baja, ribuan artileri, dan 425 kendaraan pengangkut roket yang siap digunakan.
Hizbullah pernah terlibat dalam perang habis-habisan dengan Israel pada tahun 2006.
Perang ini dikenal sebagai Perang Lebanon-Israel 2006 atau juga dikenal dengan nama "Operasi Musim Panas" di Israel dan "Perang Juli" di Lebanon. Perang ini mengakibatkan kematian ribuan orang di Lebanon dan kematian ratusan orang di Israel.
Iran belum pernah terlibat perang terbuka dengan Israel. Namun, beberapa waktu lalu kedua pihak sempat saling serang. Militer Zionis menyerang kompleks diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, dan dibalas serangan rudal dan drone oleh Iran ke wilayah Israel.
Baca Juga
Meski belum pernah terlibat perang terbuka, Iran dianggap sudah melakukan perang dengan mengandalkan kekuatan-kekuatan proksinya di Timur Tengah. Proksi Iran yang dimaksud adalah Hizbullah Lebanon, Hamas, Houthi Yaman, dan kelompok milisi pro-Teheran lainnya.
Khusus Hamas, Iran membantah bahwa kelompok perlawanan Palestina itu sebagai proksinya. Menurut Teheran, Hamas bertindak independen untuk kemerdekaan Palestina.
Selanjutnya, Irak. Israel pernah melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Irak pada 7 Juni 1981, di mana saat itu Irak dipimpin oleh Presiden Saddam Hussein. Serangan Israel ini dikenal sebagai Operasi Opera atau Operasi Babylon.
Kekuatan Militer Hizbullah, Iran, dan Irak Jika Berkoalisi
1. Hizbullah
Hizbullah Lebanon telah menjadi salah satu kelompok non-negara dengan kekuatan militer yang mengerikan. Tak hanya para serdadu yang berani mati, mereka didukung berbagai persenjataan yang cukup modern.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pernah menyebut kelompoknya memiliki sekitar 100.000 milisi.
Sedangkan persenjataan utama dari kelompok ini adalah roket. Menurut penilaian pakar Israel, kelompok pro-Iran ini memiliki sekitar 130.000 roket yang bisa melumpuhkan infrastuktur energi Israel jika diluncurkan secara besar-besaran.
Beberapa roket anadalan kelompok ini adalah roket Raad, Fajr, Zilzal, dan Katyusha.
Selain roket, Hizbullah juga mengandalkan drone bersenjata yang tak diketahui jumlah persediaannya.
2. Iran
Kekuatan militer Iran, menurut pemeringkatan Global Fire Power (GFP) 2024 berada di urutan 14 dari 145 negara di dunia.
Anggaran militernya sekitar USD9,9 miliar.
Negara ini memiliki 610.000 personel aktif. Selain itu, ada juga sekitar 350.000 tentara cadangan serta 220.000 pasukan paramiliter.
Angkatan Darat Iran dibekali dengan 1.996 tank dan 65.765 kendaraan lapis baja, serta ribuan artileri dan MLRS.
Angkatan Laut-nya memiliki 7 fregat, 3 korvet, 19 kapal selam, 21 kapal patroli, dan 1 mine warfare.
Sedangkan Angkatan Udara-nya memiliki sekitar 186 pesawat tempur, 23 pesawat serang, 86 pesawat angkut, 102 pesawat latih, 10 pesawat misi khusus, dan lebih dari 100 helikopter.
3. Irak
Kekuatan militer Irak, menurut pemeringkatan Global Fire Power 2024, berada di urutan 45 dari 145 negara di dunia.
Irak memiliki total 293.000 personel militer dengan 193.000 di antaranya sebagai tentara aktif.
Angkatan Udara Irak memiliki 26 jet tempur, 25 pesawat tipe penyerang, 20 pesawat angkut, 113 pesawat latih, 197 helikopter, serta 40 helikopter tempur.
Sedangkan Angkatan Laut-nya memiliki 2 korvet dan 26 kapal patroli.
Kemudian Angkatan Darat-nya memiliki 848 tank, 39.872 kendaraan lapis baja, ribuan artileri, dan 425 kendaraan pengangkut roket yang siap digunakan.
(mas)
tulis komentar anda